PRESIDEN MINTA SISTEM GAJI KARYAWAN GARUDA DIPERBAIKI

PRESIDEN MINTA SISTEM GAJI KARYAWAN GARUDA DIPERBAIKI

Garuda Jangan Mencari Keuntungan Sendiri

Presiden Soeharto minta kepada pimpinan PT Garuda Indonesia Airways yang baru untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional termasuk pelayanan kepada pemakai jasa serta memperbaiki sistem penggajian para karyawan.

“Garuda jangan hanya mencari keuntungannya sendiri semata tetapi harus melihat bahwa perusahaan penerbangan nasional merupakan salah satu alat dari pembangunan”, demikian pesan Kepala Negara ketika menerima pimpinan Garuda yang baru, masing-masing Direktur Utama RAJ. Lumenta, Direktur Ir. Supartolo dan M. Suparno.

Kepada pers, Menteri Perhubungan Roesmin Nurjadin yang menyertai pertemuan itu di Bina Graha kemarin menjelaskan, Presiden menghendaki agar alat-­alat produksi baik berupa benda mati maupun manusia diinvestasikan kembali.

Khususnya yang perlu cepat diteliti adalah utilisasi pesawat mengingat jumlah jam terbang yang masih rendah. Juga bagaimana usaha menunjang Keppres 15 tahun 1983 tentang ekspor non migas, termasuk turisme yang perlu ditingkatkan masuknya ke Indonesia.

Diingatkan oleh Kepala Negara bahwa Garuda merupakan salah satu unsur pembangunan. Karenanya tidak boleh hanya memikirkan keuntungan Garuda, tanpa memikirkan kerugian di bidang lain.

Walaupun semua ini memang harus dilaksanakan secara komersial dengan memperhitungkan kemampuan membayar hutang-hutang Garuda, tapi harus tetap memperhitungkan unsur pembangunan lainnya.

Mengenai utang-utang Garuda itu, Rusmin Nurjadin mengatakan, untuk beberapa tahun mendatang Garuda masih harus membayar utang meski jumlah seluruhnya belum bisa dikatakan sekarang.

Namun yang sudah pasti Garuda tiap tahun harus membayar antara 200 sampai 300 juga dolar AS sampai tahun 1989 untuk mengembalikan investasinya.

Dirut Garuda Lumenta menambahkan, Presiden juga mengharapkan supaya pada pimpinan Garuda lebih memperhatikan keadaan kesejahteraan para karyawan serta memperbaiki sistematika penggajian.

Tetapi perbaikan itu juga jangan sampai berbeda dengan gaji yang diperoleh dari perusahaan pesero milik pemerintah lainnya.

“Hendaknya karyawan Garuda menerima penghasilan yang wajar dan cocok dengan lingkungan kita di Indonesia” katanya mengutip pesan Kepala Negara.

Kepada para karyawan juga perlu diingatkan agar tetap berpegang teguh pada ikrar Tridharma, yakni rasa memilik, rasa membela dan mawas diri.

Dengan adanya perhatian timbal-balik dengan sendirinya produksi meningkat dan pada gilirannya pendapatan juga naik dan diikuti dengan pelayanan yang meningkat pula.

Lumenta selaku Komisaris PT. Mertapi juga diingatkan untuk memasukkan penggunaan pesawat buatan PT. Nurtaino dalam perencanaan.

“Penggunaan pesawat buatan dalam negeri bukan hanya dianjurkan tetapi harus,” tambah Menteri Rusmin Nurjadin.

Sekarang ini Merpati selain sudah menggunakan Cassa CN 235 buatan Nurtanio juga memiliki Fokker-27, Viekes Vouguard, Twin Otter dan YS 11 produksi Belanda, Inggris, Canada dan Jepang.

Menurut Menteri dari 32 landasan yang telah dicoba sendiri di wilayah Indonesia Timur, penggunaan Cassa 235 sangat tepat.

Menjawab pertanyaan apakah Garuda akan mengubah tarif seperti dikabarkan di Pelni yang akan menaikkan tarifnya, kata Menteri belum ada maksud meninjau tarif Garuda sekarang.

Dijelaskan Pelni per 1 Desember 1984 pemberian discount akan dikurangi 20% dan Februari diturunkan lagi menjadi 10% sehingga discount itu akan hilang. Jadi sesungguhnya tarif itu tidak naik tetapi juga tidak turun hanya discount yang dihapus secara bertahap.

Ditanya mengenai percaloan di Garuda, kata Lumenta, belum dapat diungkapkan saat ini tetapi masalah itu termasuk dalam rencana peningkatan pelayanan.

Armada Garuda sampai saat ini juga dalam keadaan layak terbang, tidak ada yang di grounded. (RA)

 

 

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (20/11/1984)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 983-984.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.