PRESIDEN PEGANG LANGSUNG PIMPINAN KOPKAMTIBĀ DAN ASPRI DITIADAKAN [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Senin telah mengambil beberapa keputusan penting yaitu memegang langsung pimpinan Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) dan meniadakan jabatan asisten Pribadi Presiden.
Keputusan itu yang diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara Soedharmono SH kepada pers Senin siang diambil setelah selesai suatu pertemuan antara Presiden Soeharto yang didampingi oleh Wakil Presiden Sultan Hamengkubuwono IX dengan Menteri Hankam/Pangab Jenderal Maraden Panggabean, Panglima Kopkamtib Jenderal Soemitro dan Wapang Kopkamtib Laksamana Sudomo di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan itu telah bersama2 dibahas keadaan keamanan ditanah air pada umumnya dan khususnya yang berhubungan dengan peristiwa 15 Januari yl. Menteri Sekretaris Negara menyatakan, bahwa dalam pertemuan itu Presiden telah mengambil keputusan penting dalam rangka penanganan masalah keamanan dan ketertiban umumnya, khususnya dalam usaha mengatasi akibat2 teIjadinya peristiwa 15 lanuari yl.
Agar penanganan itu dapat dilaksanakan lebih effektif dan praktis dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan wewenang yang ada berdasarkan konstitusi. Materi keputusan itu adalah Presiden memegang pimpinan langsung Kopkamtib hingga dengan demikian, jabatan Panglima Kopkamtib berada ditangan Presiden.
Organisasi Kopkamtib tetap ada dan dipimpin oleh Kepala Staf Kopkamtib. Untuk itu ditunjuk Laksarnana Sudomo yang sebelumnya adalah Wakil Panglima Kopkarntib yang kini tiada lagi. Jenderal NTI Soemitro tetap memegang jabatan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata, demikian Soedharmono.
Aspri Ditiadakan
Presiden Soeharto juga memutuskan untuk mulai hari Senin ini meniadakan Aspri. Keputusan itu diarnbil karena Presiden memandang keadaan sekarang ini tidak perlu lagi adanya Aspri.
Aspri2 Presiden selama ini adalah Mayor Jenderal Ali Murtopo bidang khusus, Mayjen Sudjono Humardani bidang ekonomi dan Letjen R. Suryo bidang keuangan.
Menjawab pertanyaan pers Menteri Sudharmono menyatakan bahwajabatan2 mereka diluar Aspri tetap.
Terima Pimpinan DPR dan Partai2 Politik
Presiden Soeharto ditempat yang sarna dengan didampingi oleh Wakil Presiden telah mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPR, Golongan Karya dan partai2 politik yang terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia.
Presiden Soeharto menjelaskan hal2 yang telah diputuskan dalarn rangka bidang keamanan itu. Baik pimpinan DPR, Golkar dan Parpol. (DTS)
SUMBER: ANTARA (28/01/1974)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 486-487.