PRESIDEN RESMIKAN KERETA GANTUNG DI TMII
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto hari Minggu meresmikan tambahan kereta gantung (skylift) di Taman Mini Indonesia Indah sebanyak 85 buah kabin yang mampu mengangkut 340 penumpang, sedang kabin yang sudah ada sebelumnya adalah 37 buah.
Dalam acara resmi yang berlangsung sekitar 25 menit tanpa pidato dari Kepala Negara kecuali laporan General Manajer TMII Sampurno, Presiden Soeharto menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti peresmian pengembangan kereta gantung tersebut.
Presiden ketika menandatangani prasasti itu didampingi Presiden Komisaris PT. Astra International Inc William Soeryadjaya dan Sampumo.
Sampurno dalam laporannya menyebutkan pembuatan kereta gantung ini dilakukan bekerja sama dengan PT. Astra Internasional serta PT. Skylift Indonesia buat menambah fasilitas angkutan yang memungkinkan pengunjung Taman Mini melihat berbagai fasilitas dari udara.
Jarak antar stasiun yang semula adalah 820 meter diperpanjang menjadi 2688 meter, sedangkan waktu tempuhnya jadi 17 menit dibanding sebelumnya hanya sepuluh menit.
Ketika menyinggung tentang kemungkinan macetnya kereta gantung ini diudara akibat matinya listrik PLN, General manajer TMII mengatakan telah tersedia generator tambahan. Selain itu tersedia pula sistem keselamatan yang bekerja secara otomatis.
Sampurno mengatakan HUT Taman Mini sebetulnya jatuh pada tanggal 20 April tapi diperingati lebih awal karena pada tanggal 18 April sudah memasuki bulan puasa.
Acara Kesenian
Dua buah acara kesenian ditampilkan dalam acara ini yaitu dari Daerah Istimewa Aceh yang mengundang tepuk tangan serta senyuman hadirin serta sebuah tarian tentang keperkasaan Gatot kaca.
Kemudian tampil juga seorang pelawak wanita, Marlena yang tampil dengan baju kimono karena mengaku bekerja pada orang Jepang namun amat menghargai kehadiran TMII.
Ketika Presiden Soeharto dan rombongan memasuki terminal A, salah seorang tamu yang menjadi pusat perhatian pengunjung Taman Mini yang resmi berdiri tanggal 20 April tahun 1975 adalah Pangab Jenderal TNI Try Sutrisno. Perwira tinggi berbintang empat ini yang hari Minggu berbaju batik dikerubungi pengunjung untuk bersalaman.
Sedangkan Menteri Negara KLH, Emil Salim sambil menaiki tangga terminal A tidak mau ketinggalan dengan para juru foto dengan mengabadikan beberapa adegan.
Dalam acara santai ini nampak juga beberapa bekas menteri Kabinet Pembangunan IV antara lain Surono, Abdul Gafur, Suyono Sosrodarsono, serta Suwardjono Suryaningrat.
Sumber : ANTARA (17/04/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 632-633.