PRESIDEN SOEHARTO BERAMAH TAMAR DENGAN MASYARAKAT INDONESIA DI SEOUL

PRESIDEN SOEHARTO BERAMAH TAMAR DENGAN MASYARAKAT INDONESIA DI SEOUL

Presiden Soeharto Minggu malam di Ibu kota Republik Korea Seoul mengadakan pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia di kota itu yang berjumlah lk. 100 orang.

Pertemuan yang berlangsung satujam itu didahului dengan santap malam bersama Presiden dan Ibu Tien Soeharto, Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja dan isteri, Menteri Sekretaris Negara Sudharmono dan isteri, Dubes RI di Seoul Suprapto serta pejabat-pejabat dan warga Indonesia lainnya.

Murid-murid SD turut menyambut kedatangan Presiden Soeharto di Wisma Duta, tempat pertemuan berlangsung. Presiden telah berdialog pula dengan beberapa warga Indonesia di Seoul pada kesempatan itu.

Selesai melihat kerajinan barang-barang produksi Korea yang dipamerkan pada pertemuan itu, Presiden kemudian kembali ke Hotel Shilla tempat Kepala Negara bermalam.

Dalam pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia, Presiden tidak menyampaikan wejangannya.

Ke Chang Won

Presiden dan Ibu Tien Soeharto bersama tiga menteri dan isteri masing-masing Minggu pagi setelah melakukan peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional di Seoul, melanjutkan perjalanan menuju Chang Won dengan pesawat terbang Kepresidenan Korea. Penerbangan dengan pesawat tipe HS 748 dari Seoul ke Chang Won itu memerlukan waktu 50 menit.

Ketika tiba di Chang Won, suatu kawasan industri berat Korea yang bernama Korean Heavy Industries and Construction Co. Ltd, Presiden Soeharto disambut oleh Gubernur Propinsi Kyung Nan dan dijamu makan siang bersama pimpinan pusat industri berat Korea itu.

Pusat industri berat itu memperkerjakan 12.000 tenaga kerja. lnvestasinya lk. 555 juta dollar AS. Pusat industri berat itu yang terletak dekat tepi sebuah teluk yang indah diapit oleh bukit-bukit yang hijau.

Pusat industri tersebut membuat berbagai peralatan berat, mesin-mesin dan komponen-komponen lainnya, pengolahan baja, baling-baling, bejana-bejana besar, turbin dan mesin-mesin untuk industri.

Pusat industri yang terletak di atas tanah seluas 5,2 juta meter persegi itujuga membuat ketel-ketel uap raksasa, traktor-traktor, peralatan-peralatan pertanian, perlengkapan-perlengkapan pabrik semen dan alat-alat berat lainnya.

Selesai makan siang, Presiden dan Ibu Tien Soeharto meninjau pusat industri itu dengan kendaraan bus yang memak:an waktu sekitar 20 menit kemudian kembali ke Seoul.

Pemegang saham dari pusat industri itu ialah Korea Development Bank (46,7 persen), Korea Exchange Bank (21,5 persen), Korea Electric Power Corp. (26,5 persent) dan lain-lainnya (5,3 persen).

Taman Makam Pahlawan

Minggu pagi, Presiden disertai Ibu Tien Soeharto, dan para menteri mengunjungi Taman Makam Pahlawan Nasional di Kota Seoul. Presiden disambut oleh Menteri Pertahanan Korea Sung Min Yoon dan Menlu Lee Bun Suk.

Selain meletakkan Karangan bunga Presiden juga menaruh dupa di pedupaan tiga kali. Kemudian sebelum meninggalkan taman makam pahlawan itu Presiden mengisi buku tamu.

Satu hal yang menarik ialah semua pasukan kehormatan yang ada pada upacara itu tanpa memak:ai tempat peluru pada senjata masing-masing. Upacara berlangsung khidmat dan cuaca cerah 20 derajat Celsius. (RA)

Seoul, Antara

Sumber : ANTARA (18/10/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 888-889.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.