GUBERNUR SUMSEL : PERNYATAAN KEBULATAN TEKAD YANG DISAMPAIKAN BUKAN IKUT-IKUTAN
Gubernur Sumatera Selatan H. Sainan Sagiman menegaskan, pernyataan kebulatan tekad yang disampaikan bukan berarti latah atau ikut-ikutan saja, tetapi hal ini digerakkan dari hati nurani, melihat perkembangan yang sudah disaksikan dan dialami sejak di bawah kepemimpinan Jenderal (Purn.) Soeharto.
Penegasan Gubernur itu diucapkan ketika menerima pernyataan kebulatan tekad pemerintah dan rakyat Kabupaten Muara Enim, yang disalurkan melalui DPRD, Korpri maupun organisasi Dharma Wanita setempat hari Sabtu 16 Oktober di Palembang.
Penyampaian pernyataan kebulatan tekad itu disaksikan Bupati Muara Enim, M. Sai Sohar, wakil-wakil Ketua DPRD tingkat I Sumsel, serta para pejabat lainnya di daerah ini.
Selanjutnya dikemukakan oleh Gubernur Sumatera Selatan, secara jujur tidak bisa dimungkiri, bahwa selama di bawah pemerintahan Orde Baru sejak dilaksanakannya pembangunan secara bertahap Pelita demi Pelita banyak sudah hasil yang dirasak:an oleh bangsa Indonesia, baik di bidang pembinaan sosial politik yang semakin mantap, sosial ekonomi yang telah mendapat pengakuan dunia, karena termasuk salah satu negara yang baik di dalam membina tata ekonominya. Begitu juga dalam kehidupan sosial budaya dan Hankamnas.
Lebih dari itu, kata Gubernur Sainan, dirasakan adanya ketenangan sejak 15 tahun terakhir ini di dalam kita hidup sebagai bangsa yang ingin selalu mendambakan adanya rasa persatuan dan kesatuan.
Semua ini wajar ditanggapi secara positip, dan juga dalam melihat masa depan untuk menjamin kesinambungan pembangunan yang susah payah dilakukan selama ini, demikian Gubernur H. Sainan Sagiman.
Pernyataan kebulatan tekad yang masing-masing disampaikan oleh Ketua DPRD kabupaten Muara Enim, M. Dahlan, Dharma Wanita oleh ketuanya Ningayu Sai Sohar, serta Sekwilda setempat drs. M. Djufri Ro’i. (RA)
…
Palembang, Antara
Sumber : ANTARA (17/10/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 887.