PRESIDEN SOEHARTO: BLK DI DAERAH AGAR TERIMA PERORANGAN

PRESIDEN SOEHARTO: BLK DI DAERAH AGAR TERIMA PERORANGAN

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto meminta balai latihan kerja (BLK) di berbagai daerah agar juga menerima tenaga perseorangan yang ingin mempelajari keterampilan yang diajarkannya, karena sekarang BLK sudah bisa memperluas kegiatannya.

Menteri tenaga Kerja Cosmas Batubara mengatakan hal itu kepada wartawan sesudah melaporkan kepada Presiden Soeharto di Jakarta, Selasa tentang tugas­tugasnya serta masalah ketenagakerjaan di masa mendatang.

Cosmas memberi contoh jika seorang lulusan SLTA ingin mempelajari masalah pengelasan, maka ia bisa menghubungi BLK setempat dan kemudian belajar masalah ini bersama dengan karyawan dari perusahaan swasta yang sedang mempelajari keterampilan serupa di BLK tersebut.

“Kita sedang merumuskan agar biayanya jangan terlalu mahal, sehingga dengan uangnya yang sedikit akhirnya bisa menjadi tenaga mandiri,” kata Cosmas.

Ketika berbicara tentang kesulitan yang dihadapi BLK-BLK dalam melaksanakan tugasnya akibat semakin terbatasnya dana yang dialokasikan, Cosmas mengatakan BLK kini bisa mengadakan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta untuk melatih calon karyawan mereka di BLK.

Ia mengatakan selama Pelita III dan IV, Depnaker telah membangun 153 BLK, namun akibat biaya latihan berkurang maka Depnaker memberikan peluang kepada BLK untuk mengadakan kerja sama dengan pihak lainnya.

“Jadi terbuka kemungkinan bagi swasta untuk memanfaatkan BLK untuk melatih orang-orang yang akan bekerja di perusahaannya,” katanya sambil menjelaskan yang diajarkan di BLK antara lain bidang otomotif, listrik, pertanian, tata niaga.

 

 

Sumber : ANTARA (10/05/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 635-636.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.