PRESIDEN SOEHARTO BUKA MUNAS KORPRI

PRESIDEN SOEHARTO BUKA MUNAS KORPRI

 

 

Jakarta, Antara

Menurut pendapatnya, Korpri harus mampu meningkatkan kemampuan, disiplin dan keteladanan, sehingga makin mampu melayani, menumbuhkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan.

“Harus pula ditampilkan citra yang semestinya mengenai pegawai negeri, khususnya mereka yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat,” tegas Kepala Negara.

Korpri, kata Presiden, harus aktif memantau citranya dalam masyarakat dan segera meluruskan penyimpangan yang dilakukan anggotanya melalui berbagai jenis program pembinaan.

Dalam hubungan itu perlu dipikirkan mengenai cara tepat untuk menegakkan kode etik Korpri, kata Presiden.

Upacara pembukaan Munas Korpri itu dihadiri sejumlah menteri kabinet dan pejabat tinggi sipil dan militer lain. Munas diikuti sekitar 750 orang, dari pusat dan daerah.

 

Laporan YAMP dan Dharmais

Setelah membuka munas dengan pemukulan gong, Presiden selaku Ketua Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) dan Yayasan Dharmais kembali ke mimbar

untuk melaporkan perkembangan dua yayasan tersebut kepada segenap pegawai negeri. Dua yayasan tersebut dalam kegiatan-kegiatan sosialnya mendapat sumbangan dari pegawai negeri dan anggota ABRI, berupa potongan kecil atas gaji mereka.

Untuk YAMP, pegawai negeri dan anggota ABRI yang beragama Islam menyumbang Rp50,- (golongan 1), Rp 100,- (gol. II), Rp 500,- (gol. III) dan Rp 1.000,­ (golongan IV) setiap bulan.

Untuk Yayasan Dharmais, semua pegawai negeri dan anggota ABRI menyumbangkan jumlah uang yang di belakang koma (sen rupiah) pada gaji masing­ masing.

Sampai sekarang, kata Presiden Soeharto, YAMP telah membangun 287 masjid di 26 propinsi dan 68 masjid lainnya sedang dibangun.

Dana yang sudah terpakai untuk pembangunan sarana ibadah itu Rp 34.430 juta. Sisa dana dalam bentuk obligasi dan giro berjumlah Rp 26.404 juta.

Sementara itu Yayasan Dharmais telah mengumpulkan dana sebesar Rp 7. 025 juta, di antaranya telah digunakan untuk membantu 583 panti asuhan dan 43.332 anak yatim piatu dan sekitar 22 ribu anak asuh.

Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan terima kasih kepada segenap jajaran pegawai negeri dan anggota ABRI atas sumbangan yang mereka berikan bagi kesejahteraan sosial rakyat.

 

 

Sumber : ANTARA (30/05/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.418-419.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.