Presiden Soeharto: INDONESIA SIAP2 HADAPI PELITA II

Presiden Soeharto:

INDONESIA SIAP2 HADAPI PELITA II [1]

 

Jakarta, Berita Yudha

Presiden Soeharto dalam suatu upacara di Istana Merdeka Senin kemarin pagi telah menerima penyerahan surat2 kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Swedia, Cai Torne Oscar Melin, yang menggantikan Dubes yang lama Karl Hendrik Anderson.

Dalam kesempatan itu Presiden telah memberikan lagi penjelasan mengenai usaha2 pembangunan dalam rangka mencapai kemakmuran secara adil dan ketentraman bagi seluruh rakyat Indonesia, yang bisa dicapai dengan melaksanakan pembangunan.

Untuk mencapai itu semua, Indonesia akan melaksanakan serangkaian rencana pembangunan Lima Tahun yang telah direalisir pada tahun 1969, yang hasilnya dapat disaksikan secara langsung. Indonesia sekarang malahan sedang bersiap-siap untuk meneruskan pembangunannya dengan Repelita II.

Presiden juga menyambut baik dengan semakin berkembangnya kesadaran baru mengenai konsep kesetiakawanan internasional yang semakin luas di kalangan pengusaha2 Swedia.

Meningkatnya pengertian pengusaha swasta Swedia terhadap Indonesia dan semakin banyaknya wisatawan2 Swedia ke Indonesia, oleh Presiden dinilai sebagai sangat positif yang memungkinkan semakin terbukanya kesempatan untuk memperluas hubungan perdagangan kedua negara serta meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan.

Pertukaran dagang pegang peranan penting. Sementara itu Dubes Kerajaan Swedia yang bam, Oscar Melin, mengemukakan pertukaran dagang kedua negara memainkan peranan penting dalam usaha membina hubungan yang lebih erat.

Dikemukakan, menurut catatan pemerintahnya perhatian pengusaha2 swasta Swedia akhir2 ini semakin meningkat untuk memperluas hubungan perdagangan secara langsung dengan Indonesia. Pemerintah dan rakyat Swedia sekarang sudah semakin menyadari meningkatnya saling ketergantungan antara bangsa2.

Pandangan masa lampau yang mengutamakan Eropa sekarang ini tidak lagi merupakan konsep yang hidup dan kesetiakawanan internasional yang lebih besar merupakan suatu keharusan. Pemerintah Swedia, demikian Dubes Oscar Melin, menyambut gembira dengan semakin berkurangnya ketegangan antara blok2 militer di dunia.

“Negara2 kecil harus diberi hak untuk mendesak agar konsensus yang tumbuh dan kerjasama diantara negara2 raksasa dalam pelaksanaan bentuk apapun jangan hendaknya merugikan kepentingan bangsa2 lain,” demikian Oscar Melin. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (25/09/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 234-235.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.