PRESIDEN SOEHARTO : KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI MERUPAKAN KEBUTUHAN DASAR

PRESIDEN SOEHARTO :

KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI MERUPAKAN KEBUTUHAN DASAR

Dalam zaman kemajuan yang pesat sekarang ini pendidikan jasmani dan olahraga telah makin terasa sebagai kebutuhan yang mutlak bagi setiap manusia. Karena kesehatan jasmani dan rohani itu merupakan salah satu kebutuhan dasar.

Presiden Soeharto menegaskan hal itu di Istana Negara, Jakarta Kamis kemarin ketika membuka Kongres dan Penataran Federasi Internasional Pendidikan Jasmani (FIEP) Tahun 1985.

Utusan-utusan dari Australia, Belanda. Inggris, Jepang, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Spanyol, Swiss, Swedia, Prancis, Taiwan, Tunisia, Jerman Barat dan negara-negara anggota ASEAN mengambil bagian dalam kongres dan penataran ini.

Tuan rumah Indonesia sendiri mengirim 130 peserta dari berbagai kalangan di bidang olahraga. Menurut Kepala Negara, dalam zaman pembangunan bangsa-bangsa seperti zaman sekarang ini, pendidikan jasmani dan olahraga menduduki tempat yang bertambah penting.

Karena seperti telah lama dikatakan orang, “dalam badan yang sehat terletak rohani yang sehat”, jika anggota-anggota masyarakat sehat jasmani dan sehat rohaninya, maka menurut Presiden, mereka akan menjadi pembangun masyarakat yang sehat, kukuh dan sejahtera.

“Masyarakat yang demikian, dengan bentuk dan wujud yang berbeda-beda. merupakan tujuan dari semua masyarakat di dunia,” ujar Kepala Negara.

Manusia Indonesia Seutuhnya

Bagi bangsa Indonesia sendiri, kata Presiden Soeharto, kesehatan jasmani dan rohani mendapat perhatian besar. Hakikat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat Indonesia.

Karena itu menurut Presiden, meskipun prioritas pembangunan nasional sedang berpusat pada pembangunan ekonomi, namun pembangunan bidang-bidang lain tidak diabaikan, termasuk pembangunan di bidang olahraga.

Sebagai gambaran betapa besar perhatian bangsa ini kepada bidang olahraga, Presiden Soeharto antara lain menunjuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dalam bulan September nanti akan diselenggarakan untuk ke sebelas kalinya.

Telah lama pula pendidikanjasmani dan olahraga menjadi mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa-siswa di sekolah. Mulai beberapa tahun lalu, juga telah dilaksanakan jam krida olahraga bagi pegawai-pegawai pemerintah maupun perusahaan-perusahaan swasta.

Di samping itu, kata Kepala Negara lebih lanjut, pengembangan olahraga tradisional juga telah diusahakan untuk ditingkatkan.

Usaha ini bukan saja bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani warga masyarakat, tetapi juga mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Dalam pertemuan serupa di Maroko tahun lalu, secara aklamasi indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan kongres dan penataran untuk tahun 1985.

Tema yang diambil untuk pertemuan di Jakarta ini adalah “Olahraga untuk Semua Orang”. Pertemuan akan berlangsung sampai 31 Agustus. (RA)

 

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (26/07/1985)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 271-272.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.