PRESIDEN SOEHARTO: MELALUI WADAH ASEAN MAKIN TERASA ADANYA LANDASAN BAGI TERWUJUDNYA STABILITAS DAN PERDAMAIAN DI KAWASAN INI

PRESIDEN SOEHARTO:

MELALUI WADAH ASEAN MAKIN TERASA ADANYA LANDASAN BAGI TERWUJUDNYA STABILITAS DAN PERDAMAIAN DI KAWASAN INI [1]

 

Jakarta, Antara

Pentingnya ASEAN sebagai organisasi Perhimpunan Bangsa2 Asia Tenggara bagi landasan untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian di kawasan ini, dikemukakan kembali oleh Presiden Soeharto di Jakarta, hari Sabtu.

“Melalui wadah bersama ASEAN, maka makin terasa adanya landasan bagi terwujudnya stabilitas dan perdamaian di kawasan ini,” kata Kepala Negara dalam Pidato Kenegaraan pada pembukaan masa persidangan pertama tahun sidang 1975/1976 DPR.

Presiden mengemukakan ASEAN yang dibentuk delapan anggotanya (Indonesia – Malaysia, Muangthai, Singapura dan Pilipina Red.) untuk bersama-sama mengurus dan menentukan sendiri; dan tidak membiarkan masa depan itu digariskan oleh kekuatan atau kepentingan lain dari luar.

“Hanya dengan jalan itu akan terwujud Asia Tenggara yang stabil dan dinamis, yang jelas merupakan prasyarat bagi pelaksanaan dan tugas yang sangat mendesak, ialah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran yang adil bagi rakyat2 di wilayah ini,” kata Presiden Soeharto.

Merupakan Dua Masalah Pokok

Kepala Negara mengemukakan, berbagai sebab dan perkembangan yang hampir selalu susul menyusul, telah menyebabkan bangsa2 diwilayah ini, secara sendiri2 ataupun bersama2 hampir tidak pemah menikmati stabilitas dan suasana damai dalam jangka waktu yang cukup lama. Suatu keadaan yangjelas merupakan hambatan bagi pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan rakyat2nya.

Dalam ragam yang makin berbeda-beda, demikian ditandaskan, stabilitas dan pembangunan inilah yang merupakan dua masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa2 di wilayah ini, Dan memperkuat stabilitas dan mempercepat laju pembangunan ASEAN dibentuk, kata Presiden Soeharto.

Bukan untuk Menghadapi Kekuatan Lain

ASEAN, kata Presiden melanjutkan, bukan ditunjukkan untuk menghadapi kekuatan lain atau bangsa lain.

ASEAN sebagai organisasi regional selalu berusaha untuk melakukan hubungan bersahabat serta kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara2 ataupun organisasi regional di luar ASEAN seperti yang dewasa ini telah dilakukan dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.

Selama berdirinya ASEAN, kata Presiden Soeharto, meskipun belum banyak yang dapat kita lakukan bersama, namun hal itu tidak menutup kenyataan yang sangat penting artinya, ialah bahwa kita telah dapat menyelesaikan berbagai masalah yang menyangkut kepentingan, secara bersama-sama melalui musyawarah yang efektif, solidaritas, kemauan keras untuk saling mengerti dan sikap bersahabat.

Dewasa ini ASEAN bukan saja merupakan organisasi antar pemerintah, tetapi telah berisi kegiatan2 bersama, ada yang melembaga, ada yang belum, diantara unsur2 masyarakat dari ke lima negara anggota ASEAN, termasuk kerjasama antar parlemen, demikian dikemukakan.

Perlunya Diselenggarakan Konferensi Puncak

Untuk makin mengkonsolidasikan ASEAN ini, untuk membulatkan pikiran2 bersama dan langkah2 bersama di masa datang, kata Presiden, maka semua negara2 anggota ASEAN bersatu pendapat mengenai perlunya diselenggarakan konferensi puncak di antara mereka.

Konferensi yang penting bagi masa depan bangsa2 di wilayah kita itu diharapkan dapat berlangsung dalam bulan2 yang akan datang ini. Sementara ini langkah2 persiapan terus dimatangkan agar konferensi itu benar2 berhasil. Demikian Presiden Soeharto. (DTS)

Sumber: ANTARA (16/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 598-600.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.