PRESIDEN SOEHARTO: MEMPERKOKOH PERTUMBUHAN BANGSA MERUPAKAN BAGIAN PENTING

PRESIDEN SOEHARTO:

MEMPERKOKOH PERTUMBUHAN BANGSA MERUPAKAN BAGIAN PENTING [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan bahwa usaha memperkokoh pertumbuhan bangsa merupakan bagian penting dan tujuan tersendiri dari pada pembangunan Indonesia. Lebih2 karena masyarakat kita adalah masyarakat majemuk, masyarakat yang serba ganda, kata Kepala Negara yang mengatakan lebih lanjut bahwa kita terdiri dari bermacam-macam suku, kita memiliki bahasa dan kebudayaan daerah yang beraneka ragam, kita masing2 mempunyai adat istiadat kedaerahan yang berbeda-beda, warna kulit dan rambutpun tidak semuanya sama, kita menganut agama yang berlain-lainan, mendiami kepulauan besar kecil yang tidak terbilang jumlahnya di satu tanah air yang luas dan indah.

Presiden Soeharto mengatakan ini hari Kamis dalam pidato kenegaraannya pada pembukaan masa sidang DPR untuk tahun 1974/1975, menyongsong Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-29.

Akan tetapi, kata Presiden selanjutnya, kita lebih menyadari kebulatan tekad untuk bersatu padu sebagai bangsa Indonesia. “Kita memang berbeda2, tetapi kita bertekad untuk bersatu”, demikian Presiden Soeharto.

Presiden mengatakan lebih lanjut bahwa apabila kita ingin bersatu, maka persoalan pokoknya bukan menghilangkan perbedaan2 itu, karena bertentangan dengan kodrat. Biarlah perbedaan itu ada dan tetap ada. yang kita usahakan kata Kepala Negara pula ialah bagaimana perbedaan itu dapat tetap mempersatukan kata dalam persatuan yang indah, seperti indahnya kesatuan warna warni pelangi yang serasi.

Bagaimana usaha kita memperkokoh kebhineka Tunggal Ikaan itulah sesungguhnya garis pembinaan dan pembangunan kehidupan sosial politik yang kita arah. Pembangunan sosial politik, kata Kepala Negara pula tidak selamanya akan tampak dengan proyek2 lahiriah.

Pembangunan sosial politik lebih menyentuh pandangan hidup, sikap mental dan dorongan2 rokhani.

Pembinaan Kehidupan Agama

Presiden Soeharto mengatakan lebih lanjut bahwa sangatlah penting artinya pembinaan kehidupan agama dalam masyarakat kita yang serba ganda dan berdasarkan Pancasila ini.

Semua agama yang ada di Indonesia ini memerintahkan ummatnya agar membangun, agama akan kehilangan sinarnya apabila masyarakat miskin, melarat dan lemah dan agama menunjukkan tujuan yang jelas dari pada pembangunan, ialah untuk kebahagiaan dan martabat manusia bukan untuk kehancurannya.

Dikatakan oleh Presiden bahwa tidak satu agama pun yang melarang orang bekerja sama dengan orang lain yang berlainan agama dalam bersama2 membangun masyarakat.

“Semua umat beragama di Indonesia harus bersatu pada bahu membahu membangun masyarakat kita dalam kesatuan bangsa dan negaranya,” demikian Presiden Soeharto.

Pengertian dan arah kehidupan beragama yang sehat masih perlu kita kembangkan dalam masyarakat kita, kata kepala Negara pula agar supaya sikap dan pengertian saling tenggang rasa, hormat menghormati dan saling percaya antara pemeluk2 agama yang berlainan makin dapat dihayati dan benar2 dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. (DTS).

SUMBER : ANTARA (15/08/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 448-449.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.