PRESIDEN SOEHARTO MENUJU BANDA ACEH [1]
Medan, Antara
Presiden Soeharto setelah berada selama lebih kurang tiga jam di Sumatera Utara telah meresmikan pabrik minyak nabati yang terbesar dan termodern di Asia Tenggara dan Senin tengah hari terbang dengan Garuda F.28 “Kepundan” ke Banda Aceh.
Pabrik minyak nabati itu terletak 33 km selatan Medan, mengolah minyak kelapa sawit menjadi minyak nabati.
Di Banda Aceh, Senin malam, ini Presiden akan bertemu dengan tokoh2 dan pemuka2 agama di seluruh daerah Aceh. Selasa pagi Presiden Soeharto akan meresmikan pelabuhan Krueng Raya yang beberapa lalu waktu telah diperbaiki dan dilakukan pembangunan berbagai fasilitasnya untuk dijadikan pelabuhan samudera terbesar di ujung barat P. Sumatera.
Presiden Soeharto dalam kunjungan kerja selama dua hari di Aceh itu didampingi Menteri Perhubungan Emil Salim, Menteri P dan K Sjarif Thajeb, Menlu Adam Malik, Menteri Sekneg Soedharmono dan Sekretaris Militer Tjokropranolo.
Bersamaan dengan peresmian pabrik minyak nabati itu juga diresmikan delapan proyek lainnya yaitu proyek pendidikan pertanian modern yang masing2 di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, Bandar Buat di Sumatera Barat dan Martapura di Sumatera Selatan serta empat Sekolah Pertanian Menengah Atas di Saree, Medan, Padang dan Palembang. Selain itu telah pula diresmikan secara simbolis pabrik minyak kelapa sawit di dekat Medan dan satu lagi di Kabupaten Asahan.
Menurut rencana, Presiden Soeharto dan rom ongan Selasa pagi akan terbang ke Penang, Malaysia, untuk mengadakan kunjungan tidak resmi selama dua hari, dimana kepala negara akan mengadakan pembicaraan tidak resmi dengan PM. Malaysia Datuk Hussein Oon. (DTS)
Sumber : ANTARA (04/04/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 312.