PRESIDEN SOEHARTO PADA MUNAS KE-9 PEPABRI

PRESIDEN SOEHARTO PADA MUNAS KE-9 PEPABRI

Presiden Soeharto mengharapkan agar purnawirawan ABRI yang tersebar luas di semua lapisan dan kalangan masyarakat membajakan tekad, membulatkan semangat dan menyatukan langkah agar dapat memberi sumbangan yang sebesar-besarnya pada tahap perjuangan bangsa dewasa ini.

Memberi sambutan ketika membuka musyawarah nasional ke-IX Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) di Taman Mini Indonesia lndah, Jakarta, Kamis, Presiden juga mengatakan, wawasan yang luas dan kekayaan pengalaman sebagai prajurit ABRI harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kelancaran dan keberhasilan pembangunan bangsa, pada tahun-tahun yang penuh tantangan ini.

“Sebagai purnawirawan, anggota Pepabri memang tidak lagi bertugas aktif dalam jajaran ABRI, namun setiap prajurit ABRI itu lahir dan mengembangkan tradisi sebagai prajurit pejuang,” katanya.

Itulah sebabnya, para purnawirawan ABRI senantiasa mengibarkan semboyan “Sekali pejuang tetap pejuang, dan sekali prajurit tetap prajurit”.

Semboyan itu, kata Kepala Negara, sangat dalam maknanya, dan setiap kali direnungkan selalu memberi kekuatan segar kepada para purnawirawan ABRI dalam melanjutkan darma bakti kepada bangsa dan negara.

Menurut Kepala Negara, pejuang adalah mereka yang tidak mengenal menyerah dalam mewujudkan cita-cita yang luhur, yaitu cita-cita perjuangan prajurit dan purnawirawan ABRI yang manunggal dengan cita-cita kemerdekaan, mewujudkan masyarakat yang maju, sejahtera, adil, makmur dan lestari berdasar Pancasila.

Sebagai pejuang, segenap purnawirawan ABRI bertekad terus memberi sumbangan yang sebaik-baiknya dan dengan tanggungjawab sebesar-besarnya, untuk sekali lagi menunaikan tugas sejarahnya mengantarkan bangsa ini memasuki tahap tinggal landas membangun masyarakat adil makmur.

Oleh karenanya, sudah menjadi tekad kita, ABRI, agar tugas sejarah itu dapat dirampungkan dengan hasil sebaik-baiknya, sama dengan tugas sejarah yang telah dirampungkan dengan baik dalam melahirkan, menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan nasional dahulu.

‘”tekad itulah yang saya yakin akan bangkit lagi secara segar dalam musyawarah nasional ini. Tekad itu harus diwujudkan oleh Pepabri dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada dalam tubuh Pepabri, melalui konsolidasi organisasi,” demikian Kepala Negara.

Munas Pepabri akan berlangsung sampai dengan 12 September di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur diikuti 686 peserta dari DPD dan DPC Pepabri seluruh Indonesia kecuali Timtim, karena belum ada perwakilan (cabang). Munas tersebut juga diselenggarakan dalam rangka HUT Pepabri ke-28.

Munas antara lain akan menyempurnakan anggaran dasar dan menyusun program umum organisasi tahun 1987-1992. Ketua Umum DPP Pepabri Makmun Murod dalam laporannya pada pembukaan munas yang berlangsung sederhana menegaskan bahwa sejak didirikan 12 September 28 tahun silam, Pepabri telah membulatkan tekad untuk ikut serta memikul tanggungjawab dalam perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita kemerdekaan, sehingga tidak semata-mata memperjuangkan kepentingan anggotanya. (RA)

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (10/09/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 231-232.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.