PRESIDEN SOEHARTO SAMPAIKAN GBHN DPR MPR

PRESIDEN SOEHARTO SAMPAIKAN GBHN DPR MPR

 

 

Wakil Sekjen Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Drs. Sugiarto menjelaskan, Presiden Soeharto menurut rencana dalam sidang peresmian (sires) keanggotaan DPR/MPR hasil pemilu 1987 hari pertama Kamis tgl. 10 ktober nanti akan menyampaikan rancangan GBHN setelah pelantikan/pengambilan sumpah anggota dewan/majlis oleh Ketua Mahkamah Agung.

Kamis siang mulai pukul 14.00 akan diadakan rapat paripurna DPR membicarakan jadwal kegiatan dewan dan pembentukan fraksi-fraksi, sedangkan malamnya MPR juga mengadakan sidang paripurna dengan acara yang sama serta memilih Badan Pekerja. Demikian Sugiarto ketika bertemu dengan wartawan dalam sebuah konperensi pers Jum’at.

Sampai terpilihnya pimpinan dewan dan majlis yang defenitif maka sidang dipimpin oleh anggota tertua dan termuda.

Padahari kedua (tanggal 2 Oktober) akan diselenggarakan sidang paripurna untuk memilih pimpinan DPR, selanjutnya pada malam harinya untuk pemilihan pimpinan MPR.

Tgl. 3 Oktober mulai jam 09.00 diadakan upacara pelantikan pimpinan DPR dan pimpinan MPR. Sugiarto mengemukakan Badan Pekerja (BP) MPR adalah alat kelengkapan majelis yang pembentukannya dan komposisi keangotannya ditetapkan oleh majelis berdasarkan dan mencerminkan perimbangan jumlah anggota fraksi terdiri dari 45 orang anggota tetap dan 45 orang anggota pengganti yang ditunjuk masing­masing fraksi.

BPMPR diketuai oleh Wakil Ketua MPR dari Utusan Daerah dibantu lima wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota tetap yang mencerminkan fraksi-fraksi yang ada.

Anggaran Terbatas

Pada bagian lain Wakil Sekjen DPR Gondo Sutoyo mengungkapkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Sires (sidang peresmian) mendatang cukup ketat karena disesuaikan dengan usaha peningkatan efisiensi dan keterbatasan keuangan negara.

Sebagai contoh dikemukakannya, kendaraan bus ber-AC hanya digunakan pada saat anggota DPR/MPR yang akan dilantik itu menghadiri acara Hapsak Pancasila tanggal 1 Oktober di Lubang Buaya.

Selanjutnya, untuk pengangkutan anggota ke tempat bersidang di Gedung DPR Senayan dari hotel masing-masing digunakan bis biasa.

Berbagai peralatan berupa barang inventaris yang “tidak habis dipakai”, seperti mesin tik atau perlengkapan kantor lainnya akan dipenuhi dengan cara meminjamnya dari berbagai instansi atau dengan menyewanya.

“Pokoknya anggaran hanya disediakan untuk kepentingan-kepentingan yang mendesak saja,” demikian kilahnya ketika didesak berapa besarnya dana yang dianggarkan untuk Sires mendatang.

Anggota DPR yang akan dilantik berjumlah 500 orang (61 orang dari PPP, 299 orang GOLKAR, 40 orang PDI ditambah seratus orang yang diangkat dari Golongan Karya ABRI).

Sedangkan MPR beranggotakan 1.000 orang terdiri dari 500 orang yang juga anggota DPR ditainbah 147 orang Utusan Daerah yang dipilih oleh DPRD I dan 253 orang utusan Organisasi Peserta Pemilu dan utusan Golongan Karya ABRI. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (25/09/1987)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 244-245.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.