PRESIDEN SOEHARTO: SITUASI DI TIMPORT JANGAN SAMPAI GANGGU STABILITAS DI KAWASAN SEKITAR INDONESIA

PRESIDEN SOEHARTO:

SITUASI DI TIMPORT JANGAN SAMPAI GANGGU STABILITAS DI KAWASAN SEKITAR INDONESIA [1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto menekankan, situasi di Timor Portugis jangan sampai mengganggu stabilitas di kawasan sekitar kita dan mengganggu kerjasama yang baik antara Indonesia dengan negara2 tetangganya.

Hal tersebut dikemukakan oleh Menteri Hankam/Pangab Jenderal Maraden Panggabean setelah bersama Ka Bakin Letjen Yoga Sugama melaporkan situasi keamanan kepada Kepala Negara di Bina Graha, hari Selasa.

Menanggapi berita2 terjadinya kudeta di Timor Portugis, Jenderal Panggabean menjawab pertanyaan menyatakan, Indonesia sedang menjajaki keadaan yang sebenarnya di daerah itu.

Bagi pihak Indonesia, kata Jenderal Panggabean, jelas sebagai berulang kali dinyatakan Presiden Soeharto, Indonesia tidak punya ambisi territorial. Apa yang teIjadi di Timor Portugis serahkan kepada rakyat di daerah itu untuk menentukan nasibnya sendiri.

Tapi, kata Jenderal Panggabean, sebagaimana ditekankan oleh Presiden Soeharto, jangan sampai terjadi keadaan di sana yang bisa mengganggu stabilitas di kawasan sekitar kita. Jangan sampai mengganggu kerjasama Indonesia yang baik dengan Australia, Selandia Baru, Papua Nugini dan ASEAN.

“Ini yang perlu dicegah”, kata Menhankam yang menambahkan, negara2 tersebut telah mempunyai konsensus bahwa perkembangan2 di Timor Portugis jangan sampai menganggu stabilitas di wilayah ini.

“Kalau mengganggu?”, tanya pers, yang oleh Jenderal Panggabean dijawab: “Saya kira tidak ada yang setuju. Bagi kita sendiri akan mengganggu pembangunan”.

Ditanya langkah2 kongkrit apa yang akan diambil Indonesia jika situasi di Timor Portugis mengganggu stabilitas kita, Jenderal Panggabean menyatakan, dalam bentuk usaha supaya jangan sampai ada yang mengganggu stabilitas dan setiap negara yang ada di kawasan sekitar kita tidak ada yang setuju keadaan semacam itu.

Jenderal Panggabean dan Kepala Bakin melaporkan situasi keamanan karena seharusnya hari Selasa ini diadakan sidang dewan stabilisasi politik dan keamanan. Tapi karena kesibukan2 Presiden Soeharto sidang tersebut tidak diadakan. (DTS)

Sumber: ANTARA (12/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 590-591.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.