PRESIDEN SOEHARTO TERIMA 3 DUBES BARU
Presiden Soeharto hari Sabtu di Istana Merdeka Jakarta berturut-turut menerima surat-surat kepercayaan tiga Duta Besar baru untuk Indonesia, masing-masing Alberto Villamizar Cardenas’s dari Republik Kolumbia, Jose Antonio A.Y. Monfort dari Kerajaan Spanyol dan Godert Willem Baron de Vos van Steenwijk dari Kerajaan Belanda.
Dalam pidato balasannya ketika menerima Dubes baru Kolumbia, Presiden mengatakan bahwa kerjasama kedua negara dalam Gerakan Non Blok merupakan bukti bahwa Indonesia dan Kolumbia sama-sama mempunyai maksud dan tujuan sama, yaitu turut menciptakan perdamaian dunia, saling menghormati norma koeksistensi antar negara serta mempertahankan nilai-nilai tradisional masing-masing.
“Kitapun harus sekuat tenaga mempertahankan kemurnian prinsip-prinsip Gerakan Non Blok dan berusaha turut meredakan berbagai konflik serta menciptakan perdamaian dunia,” demikian Presiden.
Indonesia dan Kolumbia juga menjalin kerjasama erat dalam Kelompok 77 dan Dialog Selatan-Selatan, dalam rangka kerjasama antar negara sedang membangun untuk memperjuangkan terwujudnya tata ekonomi dunia baru yang lebih adil dan seimbang.
Ketika menerima Dubes baru Spanyol, Presiden mengatakan dalam situasi dunia dewasa ini setiap bangsa perlu meningkatkan hubungan persahabatan dengan bangsa lain.
“Kesadaran itulah yang membuat persahabatan antara kedua negara kita terasa makin erat, meskipun letak geografis berjauhan dan berbeda latar belakang budaya, sosial dan politiknya,” kata Presiden.
Hal tersebut, menurut Kepala Negara, tercermin dari pertukaran kunjungan antar menteri, pejabat tinggi dan kalangan pengusaha kedua negara.
Pada kesempatan itu juga Presiden menyatakan penghargaan pemerintah dan rakyat Indonesia atas kerjasama yang telah diberikan Spanyol dalam usaha memperlancar pembangunan nasional Indonesia.
Ketika menerima Dubes baru Kerajaan Belanda, Presiden menggaris-bawahi kekhususan hubungan Indonesia dan Belanda yang memiliki latar belakang sejarah cukup lama, untuk lebih memperdalam saling pengertian dan memperkokoh kerjasama yang sating memberi manfaat.
Bagi Indonesia, pengembangan hubungan bersahabat dan kerjasama konstruktif dengan semua negara merupakan bagian penting dari pesan Pembukaan UUD 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
”Dalam kaitan itulah kami senantiasa menyerukan agar semua negara mengambil peran aktif dan bertanggungjawab menciptakan tata hubungan yang lebih menjamin perdamaian dan keadilan, demi kesejahteraan umat manusia,” demikian Presiden Soeharto.
Pada kesempatan itu Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Belanda atas kerjasama dan peranserta dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia, baik dalam mendorong penanaman modal maupun kerjasama teknik dan keuangan.
Presiden juga sangat menghargai peranan Belanda sebagai Ketua IGGI, yang merupakan salah satu Forum Kerjasama Utara-Selatan yang paling berhasil pada waktu ini.
Dubes van Steenwijk bertugas di Indonesia untuk menggantikan rekannya, van Dongen, yang selesai masa tugasnya. (RA).
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (23/05/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 136-138.