PRESIDEN SOEHARTO TERIMA MENLU MONGOLIA

HM Soeharto dalam berita

PRESIDEN SOEHARTO TERIMA MENLU MONGOLIA [1]

 

Jakarta, Antara

Menteri Luar Negeri Mongolia Rinchin Londongiyn dengan diantar oleh Menlu Adam Malik, hari Kamis, mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Cendana selama lebih kurang 45 menit.

Menlu Malik menyatakan kepada pers, dalam pertemuan tersebut disinggung oleh pihak Mongolia mengenai hubungannya dengan RR Cina dan Uni Sovyet.

Sekalipun dalam pertentangan kedua negara komunis itu pihak Mongolia menjalankan politik netral, tapi menurut Menlu Adam Malik, Mongolia lebih banyak mempunyai hubungan dengan Uni Sovyet.

Menjawab pertanyaan Menteri Luar Negeri Adam Malik menyatakan, dalam pertemuan itu tidak disinggung masalah normalisasi hubungan Indonesia – RR Cina yang telah dibekukan sejak tahun  1965 setelah gagalnya kup G30S/PKI.

Menlu Adam Malik menyatakan, Indonesia ingin lebih cepat menormalisir hubungannya dengan RR Cina. Mengenai perobahan pimpinan disana, Menlu Malik yakin tidak berpengaruh karena itu adalah masalah politik dalam negeri, bukan luar negeri.

Menlu Adam Malik dengan tegas menyatakan, perobahan pimpinan di RR Cina adalah masalah dalam negeri itu sendiri.

Perkuat ASEAN

Ditanya tentang perobahan pimpinan di Muangthai dari Kukrit Pramoj kepada kakaknya Seni Pramoj, Menlu Adam Malik meyakini, bagaimana perobahan itu kerjasama ASEAN harus lebih diperkuat lagi. Terhadap ASEAN kitapun selalu optimis, katanya menambahkan.

Menlu Malik menyatakan, sekretariat ASEAN dengan sekretarisnya H.R. Dharsono sudah mulai bekerja sekalipun gedungnya baru akan dibangun.

Adam Malik yakin gedung Sekretariat ASEAN sudah akan selesai dibangun satu tahun lagi.

Tidak Benar

Menlu membantah sebagai tidak benar bahwa pernyataan2 pemerintah Papua Nugini tidak bersahabat terhadap Indonesia. Adanya seorang yang mengaku dari Indonesia diusir dari negara itu karena dituduh menjadi mata2 rangkap (double agents), menurut Malik, orang tersebut tidak disukai hingga diusir,

“Kita tidak tahu apakah ia double agents Indonesia. Dia juga sudah lari dari kita. Pengusiran itu urusan pemerintah Papua Nugini”.

Selamat Kepada Khieu Samphan

Menlu Adam Malik menyatakan, pemerintah telah memberikan ucapan selamat kepada Kepala Negara Kamboja yang baru Khieu Samphan yang menggantikan Pangeran Norodom Sihanouk.

Penggantian tersebut merupakan pilihan rakyat Kamboja, kata Menlu Adam Malik.  (DTS)

Sumber:  ANTARA (08/04/1976)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 54-55.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.