PRESIDEN TERIMA 33 SEPEDA DARI IKPN

PRESIDEN TERIMA 33 SEPEDA DARI IKPN [1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto di Bina Graha, hari Rabu siang, menerima penyerahan 33 sepeda hasil produksi pabrik sepeda “Turangga” di Tangerang, kepunyaan Induk Koperasi Pegawai Negeri seluruh Indonesia.

Sepeda2 tersebut, terdiri dari 14 buah sepeda wanita, 11 buah sepeda pria, enam buah sepeda sport model, sebuah sepeda olahraga untuk yang berpenyakit jantung dan satu kursi roda.

Pimpinan Induk Koperasi Pegawai Negeri yang diterima oleh Presiden Soeharto adalah Ketua Umum R.P. Soeroso, Ketua I Ir. Soerodjo, Ketua II S.H.R. Abdul Malik Mirasa, Sekretaris II Djaja Sutisna, Bendahara R. Djoko Said dan General Manager Pabrik Sepeda itu Arifin Ali.

Ke-33 sepeda itu telah diperagakan di halaman depan Bina Graha dan telah dicoba oleh Presiden Soeharto.

Presiden Soeharto berpesan kepada pengurus Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN) Seluruh Indonesia agar kalau pasaran sepeda baik, supaya produksi didasarkan atas permintaan dan pasaran agar tidak timbul modal yang mandeg.

Presiden sendiri menilai sepeda dewasa ini sudah menjadi alat penghubung yang luas, terutama di desa2 dan digunakan oleh pria dan wanita, malah ada yang mengendarai sepeda untuk pergi ke sawah dengan membawa cangkul.

Memperingati “Supersemar”

Ketua Umum IKPN R.P. Soeroso menyebutkan, maksud penyerahan sepeda itu adalah

“memperingati hari lahirnya SUPERSEMAR” tanggal 11 Maret.

Tanggal 11 itu disimbolkan oleh jumIah sepeda itu sendiri, yang diatur 11 sepeda di depan dan 2 kali 11 sepeda di deretan belakang.

Soeroso mengatakan, baru permulaan tahun 1975 pabrik sepeda Turangga berproduksi, walaupun pabrik diresmikan 12 Juli tahun lalu. Peresmian itu sendiri dilakukan oleh Presiden Soeharto, dan Presiden pula yang memberikan nama pabrik sepeda ”Turangga”.

Jumlah 33 sepeda dikatakan sebagai lambang dari pasal 33 dari UUD 1945 beserta penjelasannya, ialah pasal yang menggariskan perekonomian Indonesia yakni berdasarkan gotong royong dan menjauhkan pengumpulan modal untuk perorangan dan koperasilah yang menjadi wahana menuju ke demokrasi ekonomi yang bisa mempersempit jurang antara kaya dan miskin.

Presiden Soeharto pada kesempatan kemarin itu telah mencoba 33 jenis hasil pabrik sepeda ”Turangga” di halaman depan Bina Graha. (DTS).

Sumber: SUARA KARYA (13/03/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 708-709.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.