PRESIDEN TERIMA SURAT-SURAT KEPERCAYAAN DUA DUBES ASING BARU
Presiden Soeharto di Istana Merdeka hari Rabu berturut-turut menerima surat-surat kepercayaan dua Duta Besar asing yang baru untuk Indonesia masing-masing A.K. Alwaszir dari Republik Arab Yaman dan Chaouki Benazzou dari kerajaan Maroko.
Kedua Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk republik Indonesia itu merupakan yang pertama mewakili negara-negaranya masing-masing untuk ditempatkan di Jakarta.
Presiden Soeharto mengatakan dalam sambutannya ketika menerima surat-surat kepercayaan Dubes Baru Yaman bahwa Peristiwa ini menandai babak baru hubungan antara kedua negara dan bangsa. Walaupun demikian, hubungan bersahabat telah lama terjalin antara Republik Yaman dan RI.
Ia mengemukakan, kerja sama antara kedua negara penting artinya demi kemanfaatan bersama bagi kemajuan masyarakat kedua bangsa dan dalam kerangka yang lebih besar “kita perlu meningkatkan perjuangan bersama untuk membangun tata ekonomi dunia baru”.
Presiden meningatkan, selama jurang pemisah antara negara-negara industri maju dan negara-negara yang sedang membangun belum juga terjembatani, maka dunia pasti akan tetap penuh dengan kerawanan-kerawanan.
Presiden menyatakan bahwa perdamaian yang dibutuhkan untuk memperlancar pembangunan memang masih jauh dari yang diharapkan di samping itu ketegangan dan perlombaan persenjataan dan masih berkecamuknya peperangan di berbagai kawasan.
Satu-satunya penyelesaian yang adil dan kukuh adalah penghormatan dan pemberian yang tulus kepada semua bangsa untuk berdiri bebas merdeka dengan menghormati hak-hak untuk menentukan masa depan sendiri.
Dalam rangka itulah maka sebagai bangsa yang lahir dari kancah revolusi dalam membebaskan diri dari penjajahan asing yang berabad-abad, Indonesia sejak semula dan buat selama-lamanya selalu berdiri di fihak rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan tanah air mereka, demikian Presiden Soeharto.
Maroko
Setelah menerima surat-surat kepercayaan Dubes Republik Yaman di tempat yang sama juga dilakukan upacara penerimaan surat-surat kepercayaan Dubes Maroko yang pertama untuk Indonesia Chaouki Bennazou.
Dalam pidatonya Presiden mengatakan, saat ini merupakan saat penting yang akan dicatat dalam sejarah modern hubungan antara Rl Maroko, sebab saat inilah untuk pertama kali seorang Dubes Kerajaan Maroko akan melaksanakan tugasnya di Indonesia.
Walaupun kedutaan besar Maroko di Indonesia untuk pertama kali diadakan sekarang, namun hubungan dan saling mengenal antara ke dua bangsa telah terjalin enam abad yang lalu, kata Presiden.
Presiden mengatakan untuk melaksanakan pembangunan/perdamaian. Padahal dunia sekarang masih jauh dari rasa damai baik karena persaingan antara kekuatan-kekuatan besar maupun adanya konflik bersenjata di berbagai kawasan.
Karena itu usaha-usaha untuk mewujudkan perdamaian merupakan tugas utama umat manusia, terutama tugas negara-negara yang sedang membangun kata Kepala Negara.
Presiden Soeharto menyampaikan penghargaan atas peranan yang dijalankan kerajaan Maroko di bawah pimpinan yang bijaksana, Raja Hassan II selama ini dalam organisasi Konperensi Islam.
Indonesia selalu mengikuti dengan penuh kepemimpinan Raja Hassan II dalam mengantarkan rakyat Maroko menuju kemajuan dan kesejahteraan, kata presiden.
Presiden mengatakan bahwa di tahun-tahun mendatang diharapkan ke dua bangsa dan negara dapat memperdalam hubungan persahabatan dan memperluas kerja sama yang telah ada selama ini demi kemajuan dan kebaikan ke dua bangsa.
Upacara penerimaan surat-surat kepercayaan dua Dubes asing baru yang pertama mewakili negaranya masing-masing itu dihadiri pula oleh Menlu RI, Menssneg dan Menmuda/Sekkab. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (03/05/1986)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 399-401.