PRESIDEN TETAPKAN NAMA PROF. SEDIYATMO UNTUK JALAN TOLL MUARA KARANG – CENGKARENG
Presiden Soeharto menetapkan nama Prof. Dr.Ir. Sediyatmo untuk nama jalan bebas hambatan Galan toll yang menghubungkan Muara Karang dengan pelabuhan udara Internasional Cengkareng sepanjang 13,5 km.
Pemberian nama jalan Prof. Sediyatmo itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 38 tahun 1985 yang mulai berlaku 1 April 1985.
Prof. Sediyatmo telah berjasa kepada nusa dan bangsa dan negara Indonesia serta usaha usahanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang konstruksi sistem cakar ayam.
Pembangunan jalan toll ke pelud Cengkareng menggunakan sistem cakar ayam. Presiden yang disertai ibu Tien Soeharto, Menteri Sekretaris Negara Soedharmono, Menteri Perhubungan Roesmin Nuryadin dan Menteri PU Suyono Sosrodarsono Kamis melakukan kunjungan kerja ke jalan toll tersebut sekaligus ke pelabuhan udara Cengkareng yang akan mulai beroperasi penuh satu April mendatang.
Presiden Soeharto dalam kunjungan ketja itu membuka selubung papan nama jalan toll Prof. Sediyatmo sebagai tanda peresmian jalan bebas hambatan itu yang pembangunannya menelan biaya lebih kurang 32 miliar rupiah.
Menurut pimpinan proyek itu, pembebasan tanah dan biaya pembangunan jalan toll itu seluruhnya menelan Rp 35,8 miliar rupiah.
Dari jalan toll, Presiden dan rombongan yang di dalamnya juga ikut menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Dr. J.B. Sumarlin meninjau pelabuhan udara internasional Cengkareng mulai dari pintu masuk terminal pemberangkatan penumpang sampai terminal kedatangan penumpang dan bagian lainnya seperti imigrasi, bea cukai, karantina.
Tampak sebentar-sebentar Presiden bertanya kepada Menteri Perhubungan mengenai pelabuhan udara baru itu.
Tarip jalan toll ke pelabuhan udara Cengkareng ditetapkan Rp.2.700, untuk kendaraan berat 2.500 kg (2,5 ton) sekali jalan dan Rp 3.200,- untuk kendaraan yang beratnya melebihi 2,5 ton. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (28/03/1985)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 30-31.