PRESIDEN: TINGKATKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP KOPERASI

PRESIDEN: TINGKATKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP KOPERASI

 

 

Jakarta, ANTARA

Presiden Soeharto berpendapat agar koperasi dapat meningkatkan peranannya karena sangat penting adanya kepercayaan dari masyarakat bahwa melalui koperasi banyak yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki usaha dan kehidupan mereka.

“Apabila rakyat mengetahui dan merasakan manfaat koperasi bagi kemajuan mereka, maka rakyat tentu akan bersemangat mendirikan koperasi dan koperasi akan tumbuh menjadi urat nadi perekonomian nasional kita,” kata Kepala Negara hari Selasa di Istana Negara Jakarta pada penutupan rapat kerja departemen koperasi.

Presiden mengharapkan agar para petugas departemen koperasi serta instansi lain yang berkaitan dengan pembinaan koperasi benar-benar menghayati tugas mulia mereka ialah mengembangkan koperasi di kalangan rakyat.

Indonesia berusaha keras membangun koperasi karena menyadari lembaga perekonomian itulah sarana yang tepat untuk menggerakkan peranan masyarakat khususnya di pedesaan dalam pembangunan.

“Kita menyadari bahwa melalui koperasi masyarakat akan dapat menikmati hasilĀ­-hasil pembanguan secara lebih adil dan merata,” ujar Presiden.

Pada kesempatan itu Presiden menyerukan lagi agar kelompok kelompok tani yang tersebar di setiap desa menjadi anggota koperasi unit desa (KUD), agar KUD menjadi kekuatan penggerak ekonomi di desa-desa. Agar hal itu dapat terwujud, menurut Presiden, penerangan dan penyuluhan kepada masyarakat perlu ditingkatkan.

Sebagai bangsa yang sedang berancang-ancang memasuki tahap tinggal landas dalam pembangunan, Indonesia harus berusaha membentuk masyarakat industri. Sebab masyarakat maju, sejahtera, adil dan makmur haruslah merupakan masyarakat industri dengan dukungan pertanian yang tangguh.

Presiden berpendapat, masyarakat industri yang dicita-citakan akan terwujud jika di desa-desa dapat berkembang industri yang kuat.

Untuk itu para pengrajin perlu bergabung dalam koperasi agar mendapat penyuluhan yang tepat dalam menghasilkan barang-barang bermutu dan sesuai dengan permintaan pasar.

Melalui koperasi juga dapat dilakukan kerja sama dengan sektor swasta maupun sektor negara.

Menteri koperasi Bustanil Arifin melaporkan, raker yang berlangsung sejak 24 Februari itu diikuti oleh sekitar 3.50 peserta terdiri atas 296 kepala Kandep koperasi tingkat kabupaten, 27 kakanwil Depkop tingkat propinsi dan 27 pejabat eselon I dan II Depkop.

Dalam Repelita V Departemen Koperasi memiliki sasaran membangun 2.000 KUD mandiri yang akan diperluas dengan 2.000 KUD lainnya.

Upaya memperkuat koperasi, menurut Bustanil, berarti memberi tekanan pada kedudukan koperasi sebagai badan usaha ekonomi, pembinaan kelembagaannya serta meningkatkan permodalannya.

Pembinaan KUD Akan diprioritaskan pada pelaksanaan fungsi utama di bidang pertanian misalnya menyalurkan sarana-sarana produksi yang diperlukan petani.

 

 

Sumber : ANTARA (28/02/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 393-394.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.