PRESIDEN : USAHA BESAR TAK BOLEH MEMATIKAN USAHA KECIL MASYARAKAT

PRESIDEN : USAHA BESAR TAK BOLEH MEMATIKAN USAHA KECIL MASYARAKAT

 

 

Presiden Soeharto mengingatkan agar pertumbuhan usaha-usaha besar di tengah-tengah masyarakat tidak mematikan kehidupan usaha kecil masyarakat, Usaha besar itu justru harus mengangkat tingkat kehidupan masyarakat sekitarnya.

Kepala Negara mengingatkan hal itu dalam temu-wicara dengan petani nelayan di Tanjung Bero Sumbawa NTB, selesai melakukan panen raya budidaya mutiara, Rabu.

Usaha besar di tengah lingkungan nelayan kecil, menurut Presiden, harus menyertakan nelayan di daerah itu untuk memheri kesempatan kepada mereka meningkatkan kesejahteraan. Karena itu, Presiden menyambut baik usaha kerja sama perusahaan besar yang membudidayakan kerang mutiara dengan nelayan di sekitarnya.

Nelayan di sekitar Tanjung Bero mengusahakan penangkapan kerang mutiara dari laut. Kerang-kerang itu kemudian dijual kepada PT. Paloma Agung untuk dibudidayakan, sehingga menghasilkan mutiara.

Seorang nelayan yang tinggal sekitar 1 km dari proyek budidaya itu, ketika ditanya Presiden, mengatakan, selain mencari kerang mutiara, ia juga menangkap cumi-cumi dengan hasil sekitar 20 ton sebulan. Namun penangkapan itu tidak berlangsung sepanjang tahun, karena jika datang angin barat para nelayan tidak dapat melaut.

Presiden menganjurkan agar para nelayan membentuk  koperasi dan membiasakan diri menabung jika sedang memperoleh hasil banyak. Tahungan itu kemudian bisa dipakai pada saat mereka tidak dapat melaut.

Kepala Negara menyarankan kepada para nelayan agar membuat terumbu buatan dari profil-profil besi tua yang tidak terpakai.

Terumbu buatan itu akan menjadi tempat ikan-ikan berkumpul, sehingga penangkapannya lebih mudah dan tidak tergantung musim.

Membuat terumbu itu juga dilakukan Presiden di laut Jawa tidak jauh dari Jakarta. Terumbu itu dibangun dari bis dan truk yang sudah tidak terpakai lagi. Rangkaian bis bekas itu setelah dimasukkan ke laut, diimbau daun kelapa, agar ikan senang tinggal di situ.

“Saya mancing dalam waktu 2 jam bisa dapat 200 ekor di daerah terumbu tersebut,” ujar Kepala Negara.

Presiden dalam sambutannya mengatakan, usaha budidaya mutiara merupakan salah satu langkah nyata untuk menemukan terobosan yang memberi manfaat bagi pembangunan.

Sebagai bangsa dari negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa laut, “kita memang harus terus menerus berusaha memanfaatkan laut untuk meningkatkan kesejahteraan,” tambah Presiden.

Dikatakan, perairan Indonesia khususnya di bagian timur merupakan tempat yang cocok untuk kehidupan kerang mutiara. Tidak terbilang banyaknya teluk yang tersebar di perairan Indonesia yang merupakan tempat baik untuk usaha budidaya mutiara.

Biji mutiara yang dihasilkan ternyata sangat bermutu dan merupakan mutiara yang bernilai tinggi di pasaran internasional.

Karena itu, menurut Presiden, budidaya mutiara perlu digalakkan dalam usaha memperbesar ekspor nonmigas.

Dengan pengembangan budidaya mutiara, maka sekaligus ditingkatkan pula penghasilan petani nelayan yang ikut dalam kegiatan usaha itu. (RA)

 

 

Sumbawa, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (16/10/1986)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 518-519.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.