PT. AKPI ALIHKAN 640 RIBU LEMBAR SAHAM KEPADA KOPERASI

PT. AKPIALIH KAN 640 RIBU LEMBAR SAHAM KEPADA KOPERASI[1]

 

Jakarta, Antara

PT. Argha Karya Prima Industry (AKPI) salah satu perusahaan dalam kelompok Napan Group mengalihkan 640 ribu lembar saham kepada koperasi guna memberi pemerataan dan peningkatan penghasilan pengusaha lemah melalui pemilikan saham perusahaan. Pada acara penandatanganan pengalihan saham yang juga dihadiri Menko lndag Hartarto di Jakarta, Kamis, Dirut PT. AKPI Ibrahim Risjad mengatakan kepada wartawan, status saham yang dialihkan adalah yang tercatat di pasar modal dengan harga nominal Rp l.OOO per lembar.

Menurut Ibrahim, saham-saham tersebut tidak boleh dijual sebelum perusahaan melunasi harga nominal sahamnya yang akan dibayar dalam bentuk dividen per tahun yaitu sebesar 25 persen dari harga nominal.

Pimpinan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kemasan plastik film dan percetakan kemasan itu juga mengatakan, pengalihan saham menunjukkan adanya hubungan kemitraaan usaha antara koperasi dan swasta sebagai suatu perwujudan kesatuan kekuatan ekonomj nasional seperti diharapkan Presiden Soeharto.

Koperasi yang menerima pengalihan saham itu adalah  delapan  KUD (41,25 persen), enam koperasifungsional lain (18,75 persen) dan Koperasi Karyawan PT. AKPI (40 persen ). Ibrahim mengatakan, perusahaannya yang ‘go public” sejak Desember 1992,

telah mengembangkan usaha ke Malaysia dengan mendirikan pabrik BOPP yaitu Stenta Film Sdn Bhd dengan kapasitas produksi 7 ribu ton per tahun dan telah beroperasi secara komersial sejak awal Januari 1993.

Dengan demikian, katanya, total produksi perusahaan yang termasuk dalam kelompok Prasetya Mulia itu menjadi 34 ribu ton per tahun dan menjadikan perusahaan sebagai produsen kemasan fleksibel terpadu terbesar di Asia Tenggara.

Laporan keuangan sampai Juni 1993 menunjukkan, penjualan mencapai Rp78,46 miliar, lebih besar jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp.47,95 miliar.

Sementara, laba bersih perusahaan sampai Juni 1993 mencapai Rp 9,08 miliar, sedangkan pada periode yang sama pada 1992 adalah Rp 4,98 miliar.

Konsolidasi

Menko Indag Hartarto dalam sambutannya minta agar program kemitraan itu tidak hanya terbatas kepada kepemilikan saham saja tapi juga berlanjut pada saling berhubungan dan memanfaatkan peluang-peluang usaha.

“Karena itu, koperasi harus meningkatkan mutu manajemennya dengan melaksanakan konsolisasi ,”katanya. Ia juga mengatakan, pengalihan saham itu akan berdampak positif baik bagi peningkatan kesejahteraan juga terhadap peningkatan daya saing perusahaan.

Sementara, Sofyan Wanandi yang mewakili kelompok Prasetya Mulia mengatakan, para pimpinan koperasi, dalam rangka kemitraan, perlu bersifat aktif dan tidak banyak menunggu dari perusahaan dalam menghadapi peluang usaha.

Ia mengatakan, inisiatif atas suatu jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan koperasi akan membantu perusahaan dalam melaksanakan  pembinaan  kepada pengusaha lemah. (T-PE02/EU07/16:21/RE2)

Sumber:ANTARA(23/09/1993)

______________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 611-612.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.