RAKYAT TAJUM KECEWA TERHADAP “SAPI PRESIDEN”

RAKYAT TAJUM KECEWA TERHADAP “SAPI PRESIDEN” [1]

 

Purwokerto, Harian Kami

SAPI2 yang dijanjikan Presiden Soeharto sebanyak 500 ekor untuk rakyat di sepanjang aliran irigasi Tajum Banyumas, pada akhir bulan Maret 1973 mulai direalisir oleh PKK Jawa Tengah yang ditunjuk Presiden Soeharto untuk menangani pengurusannya, telah dikirim ke tempat2 tsb sebanyak 68 ekor yang terdiri dari jenis sapi Jawa dan PO.

Sapi2 yang sampai ketempat tsb. dari daerah Jepara tengah malam, langsung diserahkan kepada pejabat2 kecamatan2 Wangon, Jatilawang dan Rawalo.

Pada pagi harinya mendengar sapi2 bantuan Presiden Soeharto telah datang berduyun-duyunlah rakyat tani dengan gembira dan bangga ingin menyaksikan sapi bantuan Kepala Negaranya. Tetapi apa lacur….. setelah melihat sapi2 yang dikirim oleh PKK Jawa Tengah adalah sapi2 yang masih kecil2, yakni sebagian besar baru berumur 1 tahun, maka rasa kecewa sepontan tampak jelas diwajah-wajah rakyat dan satu demi satu mereka itu meninggalkan tempat itu dengan rasa kecewa.

Kecil dan Mahal

Sapi yang diharapkan dapat segera dipakai untuk mengganti tenaga manusia membajak sawah, ternyata sapinya masih “bayi” kata mereka bersungut-sungut.

Oleh sebab itu persoalan sapi ini hampir tidak dapat diterima oleh rakyat, karena disamping sapinya kecil2 harganya pun sangat mahal yakni Rp 40.000 seekor dengan ketentuan harus dilunasi dalam ketentuan 4 kali panen atau sekitar 18 bulan.

Kasihan akan sapi2 tsb, rakyat di tiga kecamatan itu dapat menerima sapi2 bantuan presiden yang disalurkan oleh rakyat.

PKK Jateng ini dengan suatu pengharapan agar harga sapi2 itu disesuaikan dengan harga setempat (harga di Banyumas) yaitu sekitar Rp 15.000 dan Rp 25.000 per ekor atau jangka waktu pembayarannya diperpanjang yakni beberapa tahun.

Sekalipun rakyat merasa kecewa menerima sapi2 itu, tapi rasa terima kasih yang setinggi-tingginya tetap disampaikan kepada Presiden Soeharto yang telah betul2 memperhatikan nasib para petani didaerah Banyumas. Karena soal kwalitas sapi ini adalah tanggungjawab dari PKK lawa Tengah.

Pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas yang mengurusi persoalan ini yakni Deputy Kesejahteraan Rakyat pada waktu dihubungi wartawan, tidak dapat memberi keterangan apa2 karena itu adalah wewenang Bupati Kepala Daerah Kab. Banyumas, katanya.

Seperti diketahui bahwa pada waktu Presiden Soeharto meresmikan Proyek irigasi Tajum Kepala Negara juga telah yakin. Pada waktu itulah rakyat menyampaikan kesulitan2 mereka dalam menggarap pertanian. Yaitu kurangnya hewan sapi untuk membajak sawah, yang selama ini memakai tenaga manusia.

Pada saat itulah Presiden Soeharto menyanggupi memberi bantuan 500 ekor sapi dan akan dilaksanakan oleh PKK Jawa Tengah. (DTS).

Sumber: HARIAN KAMI (10/04/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 184-185.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.