RATU, PENDITA, DAN TANI

Nasihat Presiden :

RATU, PENDITA, DAN TANI

 

 

 

Presiden Soeharto Selasa kemarin menerima Gubernur Kalimantan Selatan yang baru Ir.HM Said di Istana Merdeka.

“Beliau menasihati agar saya bekerja baik demi pembangunan negara yang berarti juga pembangunan daerah” ujar Gubernur kepada wartawan.

Dikatakan, soal kepemimpinan yang juga dinasihatkan Kepala Negara, sebagai Gubernur harus mempunyai pribadi “Ratu” yang berarti harus adil, sebagai “pendita” yang serba tahu dan bijaksana serta sebagai “tani” dalam arti “lugu” atau apa adanya.

Menjawab pertanyaan, Gubernur Said menjelaskan, dalam pelita IV ini prioritas pembangunan di wilayahnya tetap pada bidang pertanian.

Di bidang pangan, Kalsel sudah swasembada sebaliknya di bidang peternakan masih belum mencapai tahap swasembada. Bidang perikanan kini sedang mulai dirintis dan sektor perkebunan juga tengah digalakkan pola PIR untuk tanaman karet dan tebu.

Menurut Said, pabrik gula yang terdapat di Kabupaten Tanah Laut mulai bulan Juli ini sudah mulai berproduksi dengan kapasitas 50 ribu ton per tahun. Jumlah itu, katanya, sudah melebihi kebutuhan sehingga dapat disuplai ke wilayah tetangga.

Tentang tambang intan di Martapura Said berpendapat, prospeknya tidak menggembirakan karena hanya merupakan usaha rakyat. Secara mekanis pernah dicoba kemungkinannya, tetapi ternyata tidak menguntungkan. “Mungkin lebih tepat untuk obyek pariwisata saja” ujarnya.

Atas pertanyaan apakah ia membutuhkan wakil Gubernur, dikatakan, masih akan dirundingkan dengan kekuatan sospol yang ada disamping menunggu petunjuk Mendagri. (RA)

 

 

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (07/03/1985)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 338-339.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.