RENCANA KERJA ABRI AGAR DILAKSANAKAN DGN BAIK

Presiden Pesan :

RENCANA KERJA ABRI AGAR DILAKSANAKAN DGN BAIK

Rapim ABRI Terbatas 21-23 Oktober [1]

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Presiden Soeharto, hari Kamis kemarin telah menerima laporan tentang akan diadakannya Rapat Pimpinan ABRI Terbatas Minggu yang akan datang di Jakarta, oleh Men hankam/Pangab Jenderal TNI M. Panggabean di Jl. Cendana.

Petunjuk Kepala Negara adalah agar segala rencana yang telah ditetapkan dilaksanakan sebaik-baiknya supaya tidak terjadi tunggakan hingga mengganggu rencana2 di tahun berikutnya. Demikian Jenderal Panggabean menerangkan kepada para wartawan.

Rapim ABRI Terbatas itu akan dimulai hari Selasa tgl. 21 dan selesai pada 23 Oktober ini, yang akan dihadiri oleh 87 peserta terdiri dari unsur Pimpinan Hankam/ABRI, Staf Hankam, Pimpinan Angkatan dan Polri, Komando2 Utama Operasi (Pangkowilhan I-IV), Kopkamtib dan badan2 pelaksana Hankam.

Tentang acaranya dikatakan “sebetulnya banyak, ada sebelas”. Antara lain yang penting adalah karena telah selesainya satu semester.

Fungsi Rapim

Rapim selalu diadakan dua kali setahun, satu yang lengkap menjelang dimulainya tiap tahun anggaran. Dan kedua setelah ketika satu semester telah dijalani persis pada pertengahan tahun, yang bersifat terbatas itu.

Sehingga fungsinya adalah akan didengar laporan mengenai pelaksanaan program kerja bidang pembinaan yang dilakukan oleh masing2 Angkatan sedang dari Polri selain bidang pembinaan juga bidang operasionil. Karena Polri kita tidak hanya memperoleh tugas pembinaan tetapi juga bidang operasionil. Ini adalah acara pokok, yang pertama.

Acara pokok kedua adalah melakukan sesuatu tinjauan terhadap hasil pelaksanaan program kerja semester pertama dan sekaligus memberikan pengarahan mengenai pelaksanaan program kerja semester berikutnya.

Tinjauan ini akan dilakukan oleh masing2 Kepala Staf, termasuk Kepala Staf Kopkamti, Kepala Staf Operasi, Kepala Staf Administrasi dan Kepala Staf Kekaryaan.

Ini adalah acara2 pokok penting dalam Rapim ABRI Terbatas itu, kata Menteri disamping juga mengadakan perkiraan2 keadaan. Dilengkapi dengan perkiraan keadaan, yang memberikan gambaran keadaan sebelumnya dan trend perkembangan untuk masa2 mendatang, sehingga dengan demikian sekaligus dapat diadakan penyempurnaan terhadap program kerja itu, terutama sekali terhadap pengalaman akan suksesnya program kerja itu dilaksanakan.

Petunjuk-petujuk

Men-Hankam juga mengatakan telah memohon petunjuk2 Presiden untuk disampaikan kepada forum Rapim ABRl itu Presiden tidak akan memberikan amanat.

Petunjuk2 itu yang terpenting adalah supaya apa yang sudah dirumuskan di dalam program kerja tahun ini, diusahakan untuk mencapainya dengan sebaik-baiknya. Dengan satu tujuan agar jangan sampai terjadi overloopworken (pekerjaan2 yang tidak dapat diselesaikan tunggakan kerja), hingga dapat mengganggu kepada program kerja tahun anggaran berikutnya.

“Ini petunjuk pokok yang disampaikan oleh Bapak Presiden.” Karena memang dengan penyelesaian program kerja yang sudah ditentukan dalam tahun anggaran, jelas di bidang pembinaan umum kesejahteraan anggota itu pasti sudah dapat ditingkatkan, kata Jenderal Panggabean. Kalau tidak dapat diselesaikan tentu tidak dapat ditingkatkan.

Demikian pula mengenai bidang pemeliharaan keamanan. Kalau sampai tidak dapat diselesaikan sesuai dengan sasaran maka kita akan terlambat didalam memberikan jaminan akan tetap terpeliharanya keamanan itu. Terutama sekali di daerah2 rawan yang diperkirakan masih merupakan trouble sport itu.

Selain itu juga telah dilaporkan akan kunjungan Menteri Hankam ke Medan untuk menghadiri Ulang Tahun Golkar ke 11 pada tanggal 20 Oktober mendatang. Menteri adalah Ketua Dewan Pembina Golkar.

Menteri juga akan berkunjung ke Sitarda AKABRI di Cirebon pada tanggal 25 Oktober, Sitarda (Integrasi Taruna Wreda) dengan rakyat itu akan dimulai tanggal 18 Oktober ini dan akan berakhir pada 9 Nopember bulan depan. Taruna2 Wreda itu akan masuk ke kampung2 untuk melihat keadaan rakyat kita dsb mulai pada 26 Oktober, sedangkan sebelumnya mendengarkan ceramah2.

Demikian keterangan oleh Men Hankam/Pangab lenderal TNI M. Panggabean tentang apa2 yang dilaporkan kepada Kepala Negara (DTS).

Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (17/10/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 760-762.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.