Gampengrejo, 1 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. Muhammad Soeharto
di tempat
RENCANA TUHAN [1]
Salam damai sejahtera dalam kasih Tuhan,
Saya berharap Bapak tabah dalam menghadapi cobaan ini. Saya yakin dan percaya, Tuhan pasti punya rencana yang begitu indah dan luar biasa. Kalau Bapak senantiasa memohon kepada-Nya, Tuhan pasti buka jalan.
Ampunilah mereka yang membenci Bapak sekeluarga. Karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya. Kasih itu berasal dari Allah. Oleh karena itu kita semua adalah kasih Allah. Sepatutnyalah kita saling mengasihi.
Kiranya damai sejahtera senantiasa dalam kehidupan Bapak sekeluarga. Tuhan memberkati. Demikian surat ini, apabila ada kata-kata yang kurang sopan dan tidak berkenan di hati Bapak, sebelum dan sesudahnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. (DTS)
Salam kasih dan teriring doa,
Yusafat
Kediri
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 846. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.