RIBUAN MASYARAKAT MENGHANTAR K.R.AY. SOEMOHARYOMO

RIBUAN MASYARAKAT MENGHANTAR K.R.AY. SOEMOHARYOMO

 

Sala, Antara

Ribuan masyarakat kota Sala dan sekitarnya hari Minggu 31 Juli 1988 menghantarkan jenazah Ny. K.R.AY. Soemoharyomo ibunda istri Presiden Soeharto.

untuk: dimakamkan di pemakaman keluarga Astana Giri Bangun Matesih Kabupaten Karanganyar (30 kilometer dari Sala ke arah timur).

Jenazah K.R.AY. Soemoharyomo diberangkatkan dari rumah duka “Dalem Kalitan” Sala pukul 07.15 didahului upacara brobosan di teras rumah, dengan diawali Presiden Soeharto selanjutnya diikuti lbu Tien Soeharto, putera/puteri almarhumah yang lain serta cucu cicitnya almarhumah.

Sebelum jenazah dimasukkan dalam mobil jenazah Gamizun Surakarta, dilakukan upacara adat pemecahan genting dan piring, yang dilakukan oleh Ny. Sudiatmo isteri kepala rumah tangga “Dalem Kalitan”.

Presiden Soeharto mengenakan pakaian safari berwama biru tua dan Ny. Tien Soeharto mengenakan pakaian kebaya biru tua amat duka atas meninggalnya Eyang K.R.AY Soemoharyomo yang berusia 88 tahun.

Ikut melepas jenazah dari rumah duka H.M. Yoesoef Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK), Pangab Jendral TNI Try Sutrisno, sedang Wapres RI Soedharmono dan istri serta beberapa Menteri Kabinet Pembangunan V lainnya sudah mendahului menuju Astana Giribangun.

 

Wasiat

K.R.AY Soemoharyomo almarhum meninggalkan kata wasiat yang ditirukan kembali oleh Sriyono Soemanto, urusan rumah tangga Dalem Kalitan, “sakwise aku mati, pada tetepo rukun, koyo dhek aku isih urip” (sesudah aku meninggal, agar tetap masih rukun seperti saya masih hidup).

Dr. Ibnu Hartomo putera ketiga dari almarhumah, atas nama keluarga dalam pelepasan jenazah itu mengatakan berterima kasih kepada pelayat pada pelepasan jenazah tersebut dan mohon maaf apabila ada kesalahan dengan sesama kerabat.

Gubernur Jateng Ismail mengatakan masyarakat Jawa Tengah turut berduka cita atas meninggalnya K.R.AY Soemoharyomo dan mudah-mudahan amalnya dapat diterima di sisi Allah.

Sepanjang jalan yang dilalui, iring-iringan mobil jenazah mendapat sambutan masyarakat sebagai penghormatan terakhir. Tidak kurang dari 800 mobil ikut dalam iring-iringan menghantarkan jenazah K.R.AY Soemoharyomo sampai di tempat peristirahatan terakhir.

 

 

Sumber : ANTARA (31/07/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 593-594.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.