Cirebon, 5 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. Mohammad Soeharto
di Jakarta
SARAN UNTUK KEBAIKAN
DUNIA – AKHERAT [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Allah swt, yang telah memberikan kenikmatan kepada kita terutama nikmat iman dan Islam serta kesehatan sehingga pada saat ini saya, alhamdulillah, masih sempat mengirimkan surat pada Bapak.
Bapak H. M. Soeharto, saya pribadi sebagai putra bangsa sangat berterima kasih dan menaruh hormat yang sangat dalam atas jasa-jasa Bapak dalam mengemban amanat rakyat memimpin bangsa Indonesia selama 30 tahun lebih.
Saya ada saran atau permohonan yang insya Allah akan membawa kebaikan di dunia maupun di akherat kelak. Yaitu: Bagaimana kalau Bapak membangun/mendirikan Pondok Pesantren di Cirebon (Desa Balad). Syukur alhamdulillah kalau Bapak setuju, untuk itu saya mohon kabar.
Insya Allah kalau ada rizki saya ingin bersilaturahmi ke Bapak dan semua keluarga Bapak di Jakarta. Akhirnya sampai di sini dulu khabar dari saya semoga keluarga Bapak selalu dilindungi dan dibimbing oleh Allah swt.
Amin ya robbal ‘alamin. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Moh Adi A. Balingin
Jawa Barat
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 928. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.