Sedih Dan Prihatin

Jakarta, 17 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak H. Mohamad Soeharto

di Rumah

 

SEDIH DAN PRIHATIN [1]

Assalamu’ alaikum wr. wb.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelancangan saya menulis surat kepada Bapak dan keluarga. Saya seorang ibu dan pegawai kecil. Saya sangat sedih dan prihatin atas kejadian yang menimpa Bapak dan keluarga. Saya sudah tidak tahan melihat hujatan-hujatan dan fitnah dan orang – orang yang tidak bertanggungjawab.

Saya sangat mengidolakan Bapak. Tiba-tiba musibah datang dan memojokkan Bapak, saya sangat sedih dan prihatin. Saya selalu berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa semoga Bapak diberi ketabahan, kesabaran, dan panjang umur dan selalu dalam lindungan Tuhan. Amin. (DTS)

Wassalam,

Retno S. (Titik)

Kebayoran Lama

Jakarta

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 799. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.