Semoga Cepat Berakhir

Bekasi, 10 Juli 1998

Kepada

Yth. Bapak H. M. Soeharto

di Jakarta Pusat

SEMOGA CEPAT BERAKHIR [1]

 

Dengan hormat,

Dengan kerendahan hati, pertama-tama perkenankanlah saya walaupun terlambat menyampaikan Selamat Ulang Tahun Bapak yang ke-77 diiringi do’a semoga panjang umur, sehat wal afiat, bahagia sejahtera selalu, hari ini, esok dan selanjutnya. Amiin.

Sebagai rakyat kecil saya merasa prihatin dan sedih atas perlakuan sekelompok orang dan mahasiswa yang mencaci maki, menghujat, dsb kepada Bapak yang sangat berjasa bagi negeri ini. Saya merasa bangga dan haru, ketika tanggal 28 Juni 1998 Bapak muncul di TV, dengan keadaan yang tegar, segar bugar, dan ceria. Semoga segala hal yang menyangkut nama Bapak segera berakhir.

Situasi yang makin memprihatinkan setelah Bapak tidak memimpin bangsa ini, mudah-mudahan segera tenang dan pulih kembali, karena kini saya sebagai rakyat kecil makin menderita dan sengsara.

Demikian ungkapan hati saya. Saya merasa lega apabila surat ini benar-benar dapat Bapak terima dan saya sangat senang sekali kiranya Bapak mau membalas surat ini dengan sebuah foto.

Semoga Tuhan YME beserta kita semua. (DTS)

Hormat saya,

Evitasari

Cibitung

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 746. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.