SILATURAHMI TERAKHIR PRESIDEN DPR RI 1982/87
Presiden Soeharto berpendapat DPR dan Pemerintah dalam lima tahun ini telah dapat mengembangkan kehidupan konstitusional yang makin mantap dan demokratis, yang merupakan sumbangan penting bagi terwujudnya stabilitas nasional yang dinamis.
Ketika memberikan sambutan dalam acara silaturahmi dengan para anggota DPR di Jakarta, Sabtu malam, Presiden menambahkan bahwa mantapnya pertumbuhan kehidupan konstitusional tersebut membuat bangsa Indonesia dapat semakin memusatkan perhatian pada kegiatan membangun bangsa dan negara ini.
Tentang sumbangan DPR dan pemerintah bagi kemajuan bangsa dan negara selama lima tahun ini, Presiden Soeharto pada kesempatan itu antara lain menunjuk pada dihasilkannya sejumlah undang-undang yang menegaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas, terselenggaranya Pemilu yang tertib, aman dan bergairah, serta terpeliharanya tradisi baik untuk menetapkan APBN tepat pada waktunya.
Ia juga mencatat bahwa di bidang ekonomi, hubungan kelja sama antara DPR dan pemerintah lima tahun ini tetap dapat mencapai kemajuan. Kemajuan yang mengesankan menurutnya adalah keberhasilan bangsa Indonesia dalam mencapai swasembada beras.
Atas keberhasilan itu, bangsa Indonesia mendapat penghargaan dari Organisasi Pangan Sedunia Nopember 1985.
“Saya menyadari keberhasilan swasembada beras yang kita capai itu bukan semata-mata keberhasilan pemerintah, melainkan keberhasilan kerja keras seluruh bangsa kita, khususnya kaum tani,” sambung Presiden.
Sehubungan dengan itu, dalam acara silaturahmi tersebut Kepala Negara menyerahkan duplikat medali penghargaan Organisasi Pangan Sedunia kepada para anggota DPR, yang secara simbolik diterima oleh Ketua DPR/MPR H. Amir Machmud.
Silaturahmi yang diselenggarakan di Gedung DPR/MPR Senayan itu berlangsung sederhana, dihadiri pula oleh Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah, para kepala Lembaga Tinggi Negara lainnya, serta para Menteri Kabinet Pembangunan IV.
Ketua DPR/MPR H. Amir Machmud dalam sambutannya mengatakan, pertemuan silaturahmi di saat akan berakhirnya masabakti keanggotaan DPR ini memang baru pertama kali diselenggarakan sejak terbentuknya DPR hasil Pemilu 1971.
Ini merupakan rintisan awal yang mungkin dapat kita angkat hikmahnya, sebab kita menyadari dalam hubungan Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah Majelis dan DPR yang senantiasa mengawasi tindakan-tindakan Presiden, mungkin sekali terjadi ganjalan-ganjalan psikologis yang kurang serasi, sehingga kerukunan konstitusional dan keakraban hukum yang disemangati watak Pancasila terganggu karenanya, kata Ketua Dewan.
Pada acara itu, Ketua DPR H. Amir Machmud juga memberikan kenangkenangan kepada Presiden dan Wakil Presiden, sedangkan Ny. Srihardhani Amir Machmud selaku ketua Organisasi para isteri anggota DPR Gayatriwara memberikan cenderamata kepada Ibu Tien Soeharto.
Pada saat yang sama, Ketua DPR menyerahkan kenang-kenangan dari Dewan kepada segenap anggotanya yang diserahkan secara simbolik kepada para ketua fraksi, yakni Ketua FKP, F-ABRI, FPP dan F-PDI.
Silaturahmi ditutup dengan sajian gerak dan tari cerita ihwal kelahiran Gayatriwara dibawah panduan violis Idris Sardi, Teguh Karya, Sentot S. dan Pranawengrum Katamsi. (RA).
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (12/09/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 234-235.