TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN PRESIDEN PADA SATUAN2 ABRI

TERIMA KASIH DAN PENGHARGAAN PRESIDEN PADA SATUAN2 ABRI [1]

Jakarta, Suara Karya

Perasaan haru dan ucapan terima kasih serta penghargaan Presiden Soeharto kepada segenap unsur satuan ABRI yang melaksanakan tugas pengamanan kunjungan PM Tanaka kemarin sore telah dikemukakan oleh Menhankam/Pangab Jendral M. Panggabean dihadapan segenap komandan kesatuan2 ABRI dari ketiga Angkatan dan POLRI yang berkumpul di Aula Dep. Hankam.

“Kalian telah melaksanakan tugas itu dengan penuh kesabaran karena kalian adalah pelindung rakyat. Kalian telah melaksanakan tugas dengan tahun karena kalian tahu untuk apa kalian bertindak. Kalian telah melaksanakan tugas dengan disiplin karena kalian adalah prajurit ABRI yang tahu tanggungjawab. Dan karena itu semua kalian telah berhasil”, demikian amanat Presiden Soeharto yang dibacakan oleh Jendral Panggabean.

Presiden menyatakan bahwa kerusuhan yang melanda Ibukota dua hari yang lalu telah mengakibatkan kerusakan terhadap milik masyarakat dan kehidupan ekonomi, yang akhirnya mengganggu perasaan tentram masyarakat, kehidupan se-hari2 penduduk dan kelancaran pembangunan.

Demi tanggungjawabnya, demikian Presiden Soeharto Pemerintah juga harus mengadakan semua langkah untuk mencegah kerusuhan demikian agar tidak terulang kembali, segera memulihkan ketertiban dan ketentraman hidup sehari2 clan segera memutar kembali roda pembangunan.

“Dalam memulihkan ketertiban dan keamanan penduduk, saya mempercayakan tugas itu kepada kalian. Sekali lagi, prajurit ABRI dipanggil oleh tugas sejarah untuk menyelamatkan rakyat, bangsa dan negaranya. Tugas itu masih harus kalian keIjakan di hari-hari yang akan datang,” kata Presiden Soeharto.

Setelah membacakan amanat terima kasih dan ucapan penghargaan itu, Menhankam/Pangab lendral M. Panggabean langsung menyerahkan amanat itu  kepada Laksus Kopkamtibda Jaya Mayjen GH Mantik untuk diteruskan kepada seluruh unsur satuan ABRI yang ikut serta dalam pengamanan kunjungan tamu tersebut.

Kerugian yang Timbul

Menilai akibat2 yang ditimbulkan oleh aksi2 yang ditimbulkan oleh akal2 yang berlangsung dua hari yang lalu, Menhankam/Pangab lendral M.Panggabean menyatakan telah timbul kerugian baik dibidang politik ekonomi benda dan terutama korban jiwa manusia.

Demontrasi2 yang sudah jelas ditunggangi itu dikatakannya telah mengganggu stabilitas politik dan keamanan, sedang di luar negeri telah timbul gambaran bahwa baik Pemerintah Indonesia maupun ABRI sudah tidak bisa menguasai keadaan lagi. “Kita harus segera merubah gambaran yang demikian itu”, kata Jendral M. Panggabean.

Sekali Lagi Tantang Demontrasi

Menhamkam/Pangab dalam kesempatan itu telah membuka kembali peringatan Kopkamtib beberapa waktu yang lalu tentang bahaya suatu demontrasi, dimana setiap demontrasi pasti bisa berubah menjadi suatu hal yang mengarah kepada penciptaan kondisi yang revolusioner. Dalam hal ini PKI dan sisa2nya sudah pandai untuk menciptakan kondisi yang demikian.

Terhadap tanggapan yang menentang larangan demontrasi dengan dalih hak2 azasi dan demokrasi. Jendral M. Panggabean mengatakan: “Hak2 tersebut tetap dijunjung tinggi, tetapi sudah menjadi ketentuan bahwa harus disertai tanggung jawab dan kewajiban”.

Setelah sekali lagi melihat kenyataan beberapa hari ini, lendral M. Panggabean menyatakan benarlah bahwa harus dilarang adanya demontrasi dan tak boleh lagi terjadi demontrasi.

Melihat kenyataan tentang ekses2 daripada demontrasi yang terjadi dalam peristiwa kerusuhan di Ibukota itu, MenhankamIPangab menyatakan pula bahwa kalau masih ada mahasiswa yang masih tidak mau menyadari bahwa demontrasi itu bisa ditunggangi, maka itu mahasiswa goblog. (DTS)

SUMBER: SUARA KARYA (18/01/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 483-484.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.