Bondowoso, 1 Oktober 1998
Kepada
Yth. Bapak Soeharto
di Jakarta
TETAPLAH TERSENYUM [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat selalu, ini doa dan harapan kami.
Bersabar dan tawakal adalah sikap yang benar dan baik. Kami sekeluarga ikut prihatin akan keadaan Bapak dan keluarga.
Tertumpang salam buat Mbak Tutut dan Mbak Titik. Bapak tetaplah tersenyum.
Biarlah orang-orang menghujat Bapak, mereka nanti akan mendapat balasan. Kalau Bapak berkenan, kami akan main ke rumah Bapak. (DTS)
Hormat saya,
Ibu Yahya Rahman
Jawa Barat
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 847. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.