Bandung, 27 Mei 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jl. Cendana No. 8
Jakarta Pusat
TIDAK MANUSIAWI [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan hormat,
Bagaimana keadaan sekarang? Mudah-mudahan dalam keadaan sehat-sehat saja.
Saya turut prihatin setelah Bapak lengser keprabon menjadi bahan cemoohan. Ini tidak manusiawi, seolah-olah Bapak tidak ada jasa sama sekali.
Dari lubuk hati yang dalam, saya menyatakan tidak sependapat dengan mereka dan saya tetap pengagum Bapak.
Atas perhatiannya, terima kasih. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Ny. Linggar Raya
Bandung – Jawa Barat
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 776. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.