Ucapan Terima Kasih Dan Penghargaan

Tangerang, 21 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak H. Mohammad Soeharto

(Yang Mulia Mantan presiden RI Ke-2)

di Jakarta

 

UCAPAN TERIMA KASIH DAN

PENGHARGAAN [1]

 

 

Assalamu’ alaikum wr. wb.

Kami nama kelompok belajar Study Club 54 dan terbentuk pada tanggal 1 Maret 1998, yang terdiri dari pelajar SLTP Dan SLTA baik yang masih sekolah maupun yang putus sekolah kelas 1, 2, dan 3 hari ini Kamis tanggal 21 Mei 1998 jam 09.10 wib, setelelah menyaksikan berita TVRI perkenankanlah saya menyampaikan:

  1. Rasa haru, sedih, dan bangga melihat Bapak menyampaikan keputusan sebagai presiden RI ke-2. Haru dan sedih karena mengapa Bapak harus berhenti pada saat-saat seperti tidak diduga ini, dan bangga sekali menyaksikan ketegaran Bapak menyampaikan keputusan berhenti itu diucapkan dengan senyum
  2. Rasa bangga karena Bapak akan tercatat di buku sejarah kami sebagai pelaku sejarah dari sejak kami belum lahir sampai saat seperti serangan umum 1 Maret, Jogya 6 jam, Supersemar, Mandala, dan barangkali masih banyak lagi yang kami tidak tahu.
  3. Ucapan terima kasih dan penghargaan setulus hati kami sampaikan atas segala jerih payah, usaha, dan bimbingan serta pimpinan Bapak bagi generasi muda khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
  4. Kami mendoakan semoga selamat, salam sejahtera dan rahmat Allah selau menyertai setiap gerak dan langkah Bapak dan keluarga di hari-hari mendatang.

Demikianlah, akhirnya salam hormat dan terima kasih serta penghargaan setulus hati kami sampaikan ke hadapan Bapak. Salam dan hormat kami. (DTS)

Hormat kami,

(Boby Herawan)

Tangerang

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 869-870. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.