WASPADA THD GONCANGAN2 BARU, KATA PRESIDEN

Terminal Minyak Rewulu Diresmikan

WASPADA THD GONCANGAN2 BARU, KATA PRESIDEN [1]

 

Rewulu, Jawa Tengah, Pedoman

Presiden Soeharto mengatakan kemarin, kita perlu tetap waspada dan ber-siap2 menghadapi akibat goncangan2 baru dari luar yang bersumber pada krisis bahan bakar dunia.

Kepala Negara berbicara ketika meresmikan Terminal Minyak Rewulu (dekat Yogyakarta) di Jawa Tengah. Selain terminal tsb juga diresmikan pipa saluran minyak yg menghubungkan Maos (Cilacap) ke Rewulu.

“Kita tidak boleh hanya terpaku memandang persoalan masa kini saja, kata Presiden, “akan tetapi harus melihat dan menyesuaikan reneana untuk keperluan jauh ke depan dalam masa2 satu dua warsa mendatang.”

Sebab itu, Kepala Negara menambahkan, “kita perlu tetap waspada dan ber-siap2 menghadapi goncangan2 baru dari luar yang bersumber pada krisis bahan bakar dunia, yang tampak akan memukul perekonomian dunia.”

Presiden selanjutnya menambahkan dengan adanya persediaan bahan bakar goncangan2 yang mengganggu stabilitas ekonomi dapat kita tekan sampai batas tertentu. “Penggalian sumber kekayaan alam seperti minyak dan tambang lainnya, kayu dll ini tak akan kita kuras habis untuk waktu pendek. Kita perhitungkan sedemikian rupa agar tak meninggalkan bumi yang miskin pada generasi mendatang”.

Kepala Negara menilai prakarsa Pertamina dalam penyaluran dan peningkatan kemajuan sejalan dengan semangat dan tujuan pembangunan. “Pilihan jatuh ke Cilacap dan sekitarnya yang direncanakan Pemerintah menjadi daerah pemusatan industri dan pelabuhan samudera.”

Jalur Pipa Berukuran 164 Km

Dirut Pertamina Dr. H. Ibnu Sutowo semen tara itu menyatakan, pipa minyak berukuran 164 km dari Maos ke Rewulu. “Jalur pipa minyak baik di darat maupun di laut, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah atau air, memang telah banyak dibangun dan dipakai Pertamina. Namun kesemuanya itu adalah jalur untuk minyak mentah.”

Sedangkan pipa Rewulu tsb menurut Ibnu, adalah suatu “novum” karena yang akan dialirkan adalah minyak2 yang langsung akan dikonsumir masyarakat.

Dirut tsb kemudian mengatakan Pertamina membangun 10 tangki timbun yang seluruhnya berkapasitas 30.400 ton untuk menampung kebutuhan masyarakat umum dan industri daerah sekitar Rewulu, dan akan ditambah lagi sesuai dengan keperluan. (DTS)

Sumber: PEDOMAN (11/12/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 254-255.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.