1975-11-29 Lantik Para Dubes, Presiden Soeharto: Politik Indonesia Bebas Aktif Semakin Cocok dengan Keadaan Dunia

Lantik Para Dubes, Presiden Soeharto: Politik Indonesia Bebas Aktif Semakin Cocok dengan Keadaan Dunia

SABTU, 29 NOVEMBER 1975 Dalam suatu upacara di Istana Negara, pagi ini Presiden Soeharto melantik tujuh duta besar baru. Mereka adalah Duta Besar Eri Sudewo untuk Swedia, Duta Besar Mukijat untuk Finlandia, Du.ta Besar Supamo untuk Republik Demokrasi Jerman, Duta Besar Tjokorde Ngurah Win Sukowati untuk Swiss, Duta Besar Fuad Hassan untuk Republik Arab Mesir, dan Ali Alatas sebagai Kepala Perwakilan Tetap RI di PBB.
Dalam pidato pelantikannya Kepala Negara mengatakan bahwa politik luar negeri bebas aktif yang diabdikan pada pembangunan Indonesia semakin lebih cocok dengan keadaan dunia yang sedang berubah dewasa ini. Jauh berbeda dengan keadaan tiga dasawarsa yang lalu, tatkala semangat dan dasar-dasar politik luar negeri yang bebas dan aktif itu lahir bersama-sama dengan kemerdekaan kita, kini hampir seluruh bangsa telah merdeka secara politik, dan kolonialisme dalam segala bentuknya telah mendekati kepunahannya. Akan tetapi diingatkannya bahwa punahnya kolonialisme bukanlah tujuan akhir, melainkan merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih mulia, yaitu kesejahteraan, kemajuan, keadilan, dan perdamaian dunia. Ini berarti dimulainya zaman pembangunan bangsa-bangsa yang terkebelakang. (AFR)

_____________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 306. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.