1982-12-11 Presiden Soeharto Resmikan Pelabuhan Antar Pulau Mirah, Pasar Turi Baru & Gedung Kantor Gubernur Jatim

Presiden Soeharto Resmikan Pelabuhan Antar Pulau Mirah, Pasar Turi Baru & Gedung Kantor Gubernur Jatim

SABTU, 11 DESEMBER 1982 Pukul 07.45 pagi ini; dengan menumpang pesawat F-28 Pelita, Presiden dan Ibu Soeharto meninggalkan Jakarta menuju Surabaya. Di ibukota Provinsi Jawa Timur itu, pagi ini Presiden meresmikan tiga proyek pembangunan, yaitu pelabuhan antar pulau Mirah di pelabuhan Tanjung Perak, Pasar Turi baru, dan gedung Kantor Gubernur.
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa berkat kegigihan kita dalam melaksanakan pembangunan, maka secara nasional kita mencapai kemajuan-kemajuan besar dalam pembangunan itu. Ketahanan ekonomi kita bertambah kuat, kesejahteraan rakyat bertambah baik, pemerataan pembangunan makin menyebar, dan ekonomi kita pun mengalami pertumbuhan yang membesarkan hati. Namun diingatkannya bahwa kita tidak boleh lengah, karena tidak sedikit hambatan yang membentang dihadapan kita. Salah satu hambatan itu adalah kesulitan­kesulitan ekonomi dunia yang diakibatkan oleh resesi yang berkepanjangan dan belum ada gambaran kapan keadaan yang suram ini berakhir.
Selanjutnya dikatakan Presiden bahwa menghadapi kenyataan itu kita sama sekali tidak akan dan tidak boleh mundur atau putus asa. Kita malahan harus membulatkan tekad dan semangat untuk terus membangun dan bahkan meningkatkan pembangunan, dengan mengerahkan segala dana dan day a yang tersedia, dan kita arahkan untuk usaha-usaha pembangunan yang lebih efektif dan efisien.
Secara singkat, Presiden mengingatkan bahwa walaupun tahun-tahun mendatang harus kita hadapi dengan semangat keprihatinan yang tinggi, namun tahun-tahun mendatang itu bukannya tahun-tahun yang tanpa harapan. Jawaban yang harus kita berikan adalah terus bekerja keras, terus menggerakkan semua sektor ekonomi secara terpadu dan lebih efisien, dan terus membangun. Sebagai bangsa kita harus mengeratkan ikat pinggang. Demikian Presiden. (AFR)

________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 618-619. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.