Hadiri Hari Pramuka, Presiden Soeharto Anugerahkan Penghargaan Kepada Tokoh Pramuka[1]
SELASA, 14 AGUSTUS 1984 Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini menghadiri apel besar Hari Pramuka 1984 yang berlangsung di Cibubur, Jakarta Timur. Dalam amanatnya, Presiden mengatakan bahwa dalam melanjutkan perjuangan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mencapai hasil-hasil yang tidak kecil. Walaupun demikian, masyarakat yang menjadi cita-cita kemerdekaan itu belum terwujud. Dikatakannya bahwa para Pramuka kelak harus meneruskan pembangunan yang telah dirintis oleh orang tua mereka, sehingga makin mendekatkan terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang kita cita-citakan. Untuk itu, para Pramuka diminta Presiden untuk benarĀbenar bekerja keras mempersiapkan diri hingga menjadi manusia-manusia pembangunan yang tangguh dan tahan uji. Demikian antara lain dikatakan Presiden.
Berkenaan dengan Hari Pramuka yang ke-23 itu, Kepala Negara telah menganugerahkan sejumlah tanda penghargaan kepada orang-orang yang telah berjasa didalam mengembangkan gerakan Pramuka, baik didalam jajaran Pramuka sendiri maupun di luarnya. Antara lain, Lencana Melati dianugerahkan kepada almarhum Brigjen. (Purn.) Subrantas yang diterima oleh istri almarhum, sementara Lencana Melati lainnya disematkan di dada Mayjen. (Purn.) dr Soedjono yang mewakili para andalan nasional. Nyonya L Irsan Radjamin, Wakil Ketua Kwartir Daerah Sumatera Selatan menerima Lencana Darma Bakti mewakili para andalan daerah. (AFR)
____________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 198-199. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003