Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Minta Kesiapan Angkutan Lebaran[1]
RABU, 5 JUNI 1985 Presiden Soeharto pagi memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin di di Bina Graha. Didalam sidang Presiden meminta agar kesiapan angkutan lebaran diteliti kembali, dalam upaya meningkatkan kemudahan bagi masyarakat dalam menggunakan jasa angkutan pada hari raya, sehingga mereka dapat bersilaturahmi dengan keluarganya di daerah masing-masing. Hal ini merupakan tanggapan Kepala Negara terhadap laporan Menteri Perhubungan Rusmin Nuryadin mengenai rencana dan kesiapan berbagai alat angkutan dalam menghadapi lebaran yang akan datang.
Sementara itu, Kepala Bulog Bustanil Arifin melaporkan bahwa barang-barang pokok yang dikelola Bulog sudah tersedia cukup untuk memenuhi kenaikan permintaan selama bulan puasa dan lebaran.
Diantara masalah-masalah lain yang dilaporkan oleh para menteri, tercatat bahwa jumlah uang yang beredar pada bulan April 1985 mencapai Rp8.854 miliar. Sementara itu indeks harga konsumen yang dikaitkan dengan laju inflasi dalam bulan yang Mei lalu tercatat 0,36%. Dengan demikian inflasi berdasarkan perhitungan tahun anggaran adalah sebesar 2,86%, sedangkan berdasarkan tahun takwim adalah 3,04%.
Di bidang perdagangan terdapat surplus neraca pembayaran dalam bulan Maret 1985 sebesar US$579,1 juta. Surplus ini diperoleh dari selisih angka sementara ekspor yang tercapai dalam bulan tersebut sebesar US$1.751,4 juta dan impor sebesar US$1.172,3 juta.
Sementara itu, didalam sidang hari ini Presiden telah menunjuk JB Sumarlin, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, untuk menjabat sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sehubungan dengan meninggalnya Prof Dr Nugroho Notosusanto dua hari yang lalu. (AFR)
_______________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 329-330. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003