1985-07-03 Presiden Soeharto Bahas Produksi Gabah, Penggunaan Kertas Produk Dalam Negeri, Inflasi Dan Standar Industri Indonesia

Presiden Soeharto Bahas Produksi Gabah, Penggunaan Kertas Produk Dalam Negeri, Inflasi Dan Standar Industri Indonesia[1]

 

RABU, 3 JULI 1985 Pukul 10.15 pagi ini, Presiden Soeharto memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang berlangsung di Bina Graha. Diantara masalah­masalah yang dibahas didalam sidang, terungkap bahwa perkiraan produksi beras Indonesia akan berkisar sekitar 25,984 juta ton. Dengan demikian keadaan tanaman padi tahun ini lebih baik dari tahun 1984. Sehubungan dengan mulai berproduksinya pabrik kertas koran dalam negeri, sidang hari ini menyepakati bahwa pers nasional akan menggunakan produksi kertas koran dalam negeri.

Diungkapkan pula didalam sidang bahwa laju inflasi bulan Juni lalu mencapai 0,89%, sedangkan laju inflasi untuk tahun anggaran 3,75% dan untuk tahun takwim 3,93%. Jumlah uang yang beredar mencapai 9,125 triliun rupiah. Sementara itu, ekspor dalam bulan April yang baru lalu bernilai US$1.589,7 juta, sedangkan impor mencapai US$697,8 juta. Dengan demikian terdapat surplus dalam neraca perdagangan kurang lebih US$891,9 juta.

Sidang juga telah membahas masalah Standar Industri Indonesia (SII). Dalam hubungan ini, Presiden telah menegaskan pentingnya penerapan SII bagi pengembangan industri di negeri ini. Kemudian Presiden menekankan pula pentingnya tanggungjawab para produsen maupun keberanian konsumen untuk mengadakan koreksi bila terdapat barang­barang industri yang tidak sesuai dengan SII. (AFR)



[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 337-338. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.