1986-10-20 Dicalonkan Kembali, Presiden Soeharto Minta Segera Diganti Jika Ditengah Jalan Dipandang Tidak Mampu

Dicalonkan Kembali, Presiden Soeharto Minta Segera Diganti Jika Ditengah Jalan Dipandang Tidak Mampu

 

SENIN 20 OKTOBER 1986 Malam ini Presiden menghadiri perayaan hari ulang tahun Golkar ke-22 yang berlangsung di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Dalam perayaan ulang tahun ini, Ketua Umum Golkar, Sudharmono, mengeluarkan pemyataan politik yang secara resmi mencalonkan kembali Jenderal (Purn.) Soeharto sebagai Presiden untuk masa bakti yang akan datang.
Menanggapi pencalonan itu, dalam pidato tanpa teks, Presiden menyatakan menerima pencalonan itu. Akan tetapi, bilamana pencalonan itu menjadi kenyataan, ia meminta agar segera diganti jika di tengah jalan ia dipandang tidak mampu; penggantian itu dapat dilakukan oleh MPR secara konstitusional, tidak perlu secara ribut-ribut. .
Menurut Kepala Negara, ia mengatakan demikian karena ia menyadari betapa beratnya tugas ini. Dalam kaitan ini ia mengatakan:

“Sebagai hamba Tuhan pencipta alam semesta ini, tentu saya harus memanjatkan rasa syukur atas rahmat yang diberikan kepada saya. Tetapi, sebagai manusia biasa, saudara-saudara pun harus mengetahui, setiap saya mendengar pemyataan-pemyataan itu, terus terang saja saya merasa miris. Miris bukan karena takut menghadapi tantangan, tidak. Akan tetapi miris karena mengetahui tugas yang berat di depan kita itu. Begitu pula, saya merasa miris karena mengetahui harapan yang demikian besar daripada rakyat Indonesia mengenai suksesnya pembangunan, sedangkan yang mengetahui diri saya adalah saya sendiri”. (AFR)

_______________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 219-220. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.