1987-02-10 Larang Eskpor Rotan Mentah, Presiden Soeharto Minta Pengertian Bangsa Jepang Atas Kebijakan Ekonomi Indonesia

Larang Eskpor Rotan Mentah, Presiden Soeharto Minta Pengertian Bangsa Jepang Atas Kebijakan Ekonomi Indonesia[1]

SELASA 10 FEBRUARI 1987 Presiden Soeharto menghendaki agar bangsa Jepang lebih mengerti kebijaksanaan ekonomi yang dilakukan Indonesia. Ia juga menghendaki agar kerjasama antara kedua bangsa hendaknya bersifat jangka panjang dan saling menguntungkan. Dikatakannya bahwa mungkin pihak Jepang mempunyai kesan bahwa Indonesia mempersulit hubungan dagang dengan mereka, seperti kebijaksanaan penghentian ekspor rotan mentah. Menurut Presiden, kebijaksanaan penghentian ekspor rotan mentah itu terpaksa ditempuh Indonesia untuk memperoleh nilai tambah. Dengan diolahnya rotan itu didalam negeri, maka banyak manfaat yang diraih, misalnya terserapnya tenaga kerja.

Presiden Soeharto mengakui bahwa Jepang memang telah banyak memberikan bantuannya kepada Indonesia baik dalam rangka IGGI maupun program lainnya. Namun masih disayangkan investasi modal Jepang ke negeri ini cenderung menurun, padahal penanaman modal Jepang itu diperlukan bagi pembangunan di Indonesia untuk membuka lapangan kerja.

Demikian pesan-pesan yang disampaikan Kepala Negara kepada delegasi DPR-RI: yang akan mengunjungi Jepang dan menghadapnya pagi ini di Bina Graha. Delegasi itu dipimpin oleh Kharis Suhud, dengan anggota-anggota yang terdiri atas Drs Berens Gintings, Yuwono Asparin, Bambang Sutisna, Nyonya H Asmah Syahroni, dan Parulian Silalahi. (AFR)

____________________

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 576. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.