PRESIDEN SOEHARTO DAN RAZAK BAHAS MASALAH PELEPASAN STOOKPILE KARET DAN TIMAH [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto dan PM Malaysia Tun Abdul Razak dalam pertemuannya di Palembang hari Sabtu yl. telah membahas masalah yang dihadapi kedua negara sebagai akibat daripada pelepasan stockpile karet dan timah, serta soal produksi karet sintetis oleh negara yang maju.
Dalam suatu pernyataan resmi yang dikeluarkan di Palembang Minggu siang dan disampaikan kepada pers oleh Sekretaris Dirjen Politik Deplu Alex Alatas SR, disebutkan, bahwa masalah tsb. diantara hal yang penting dibicarakan dalam pertemuan antara kedua negarawan dari negara serumpun.
Selain itu, menurut pernyataan itu, dibicarakan pula soal hubungan dengan RR Cina dan soal2 lain yang berhubungan dengan perdamaian serta keamanan regional. Atas undangan Presiden Soeharto untuk berlibur tidak resmi, di Indonesia, PM Malaysia Tun Abdul Razak telah mengadakan kunjungan di Palembang dari tanggal 5 sampai 7 Mei. Untuk memanfaatkan kunjungan tsb. kedua pimpinan dari kedua negara telah mengadakan pembicaraan mengenai beberapa hal yang hangat untuk kepentingan bersama kedua negara.
Pembicaraan berkisar pada soal2 yang menyangkut masalah bilateral, regional dan internasional yang dihadiri pula oleh Adam Malik.
Akan sering adalah pertemuan menurut pernyataan yang untuk pertama kali dikeluarkan sejak kunjungan PM Malaysia itu, Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun Razak sangat gembira karena pertemuan tidak resmi itu berlangsung dalam semangat ASEAN dan persaudaraan yang menjalin pengertian lebih mendalam diantara kedua negara. Kedua belah pihak menyetujui untuk sering mengadakan pertemuan seperti itu pada waktu2 mendatang bila dianggap perlu.
Demikian pernyataan resmi itu menu rut interlokal wartawan “Antara” di Palembang. (DTS)
Sumber: ANTARA (07/05/1973)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 197-198.