PRESIDEN SOEHARTO MEMULAI KUNJUNGAN DI PAPUA NUGINI

PRESIDEN SOEHARTO MEMULAI KUNJUNGAN DI PAPUA NUGINI

Presiden dan lbu Tien Soeharto Senin pagi meninggalkan Jakarta menuju Port Moresby untuk memulai kunjungan resmi kenegaraan selama tiga hari di Papua Nugini dan kemudian meneruskan perjalanan ke Tokyo untuk kunjungan kerja di Jepang.

Tepat pukul 07.40 WIB pesawat DC-8 Siliwangi Garuda Indonesian Airways yang membawa Presiden dan rombongan tinggal landas dari pelabuhan udara internasional Halim Perdanakusuma.

Tampak hadir di Halim Perdanakusuma melepas keberangkatan Kepala Negara dan lbu Tien Soeharto, Wakil-Presiden dan Ny. Adam Malik.

Kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Papua Nugini terutama dimaksudkan untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Michael Somare yang berkunjung ke Indonesia beberapa bulan lalu tahun 1977.

Dalam rombongan Presiden ini ikut serta Menko Polkam/Menlu ad-interim dan Ny. M.Panggabean, Menko Ekuin dan Ny. Widjojo Nitisastro, Mensesneg dan Ny. Sudharmono, Dirjen Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya Luar Negeri (HESBLN) G. Roesli Noor dan beberapa pejabat pemerintahan lainnya.

Kesempatan kunjungan ini akan dimanfaatkan pula untuk mengadakan pembicaraan-pembicaraan resmi dengan PM Somare dalam usaha meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Papua Nugini dan saling pengertian antara kedua negara bertetangga.

Pembicaraan dengan PM Somare juga akan menyangkut masalah bilateral dan masalah dunia yang erat kaitannya dengan kepentingan kedua negara.

Presiden dan rombongan akan berada di Papua Nugini dari 4 sampai 6 Juni.

Perjalanan akan dilanjutkan ke Jepang untuk kunjungan kerja yang berlangsung dari 6 sampai 9 Juni.

Tanpa Upacara Kebesaran Militer

Pelepasan keberangkatan Kepala Negara ke luar negeri kali ini tampak berlangsung sederhana, tanpa upacara kebesaran militer. Tidak sebagaimana dilakukan sebelumnya, keberangkatan Presiden dilepas tanpa upacara pemeriksaan barisan kehormatan dan dentuman meriam 21 kali.

Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diumumkan Menhankam/Pangab belum lama ini bahwa keberangkatan Kepala Negara dan Wakil Presiden pada waktu yang akan datang tidak akan disertai dengan upacara kebesaran militer.

Upacara semacam ini dilakukan hanya pada waktu menyambut dan melepas tamu agung tingkat Kepala Negara/kepala pemerintahan yang mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia.

Tampak pula hadir melepas keberangkatan Presiden, Menhankam/Pangab Jenderal TNI M. Jusuf, Menko Kesra Surono dan sejumlah Menteri Kabinet Pembangunan III serta Kepala Staf Ketiga Angkatan dan Kapolri. Tampak pula hadir di Halim Perdanakusuma Ketua DPR Daryatmo serta pimpinan lembaga negara tertinggi lainnya.

Selesai mengucapkan selamat tinggal kepada para pengantar, Presiden dan lbu Tien Soeharto segera memasuki pesawat. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (04/06/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 71-72.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.