DISAMBUT SECARA TRADISI OLEH WALIKOTA LONDON

DISAMBUT SECARA TRADISI OLEH WALIKOTA LONDON

Untuk kedua kalinya selama kunjungan Presiden Soeharto di Inggeris sejak Selasa lalu disambut secara tradisi yang mengesankan dalam acara resepsi dan jamuan santap malam yang diselenggarakan Walikota London, Rabu malam di gedung Guild House.

Resepsi pertama yang megah dilangsungkan Selasa malam di istana Buckingham oleh Ratu Elizabeth II untuk menghormati kunjungan Presiden Soeharto.

Lebih kurang 650 undangan memenuhi gedung Guild House (Balaikota). Para undangan itu adalah anggota2 dewan2 kota, pejabat2 kota London, tokoh2 masyarakat, beberapa perwakilan negara2 asing serta pejabat2 KBRI.

Presiden disambut Walikota di pintu masuk gedung tersebut dan melakukan pemeriksaan barisan kehormatan dari pasukan kebesaran yang mengenakan seragam merah2.

Para pejabat kota London juga mengenakan pakaian tradisi yang berjubah merah dan celana biru tua lengkap dengan tanda2 bintang Jasa dan kehormatan.

Pasukan musik dari Scots Guard yang memakai baju seragam merah menyambut kedatangan Presiden dalam gedung Balaikota itu. Pemain2 musik ini selama resepsi berlangsung memainkan lagu2 klasik antara lain ciptaan Strauss dan lagu2 yang berirama waltz dan mars.

Dalam acara di Balaikota ini lagu Indonesia Raya diperdengarkan dua kali yaitu ketika Presiden yang mengenakan setelan jas lengkap dan peci tiba di panggung kehormatan di dalam gedung dan ketika pada saatjamuan santap malam akan dimulai.

Walikota London Pieters Gadsden menyampaikan sambutannya dan kemudian Presiden membalas sambutan walikota itu secara singkat.

Dalam pidatonya yang singkat Presiden Soeharto mengatakan, ia sangat terkesan dan terharu atas sambutan hangat ini dan hal ini membuktikan betapa dekatnya hubungan kedua negara walaupun letaknya berjauhan.

Perhatian yang semakin meningkat dari rakyat Inggeris kepada Indonesia dan persahabatan yang lahir dari keinginan untuk saling mengenal ini tampak tumbuh makin subur sehingga akan menghasilkan kerjasama yang saling menguntungkan kedua negara, demikian Presiden.

Tepuk tangan menggemuruh ketika Presiden mengakhiri sambutannya. Setelah itu resepsi santap malam dimulai dengan memperdengarkan lagu kebangsaan lnggeris.

Dalam santap malam itu dihidangkan makanan untuk bistik daging sapi dan ikan serta minuman kopi panas dan minuman keras. Selesai santap malam Presiden menyampaikan amanatnya dan diperdengarkan lagu Indonesia Raya.

“Bukan main, lagu itu hebat dan merdu”, komentar dari beberapa hadirin tentang lagu Indonesia Raya yang untuk pertama kalinya diperdengarkan dalam gedung Balaikota itu.

Pada akhir jamuan itu diadakan tukar-menukar tanda-mata kenang2an antara Presiden dengan Walikota yang mewakili rakyat London. Presiden menyerahkan sebuah lukisan tokoh wayang Bima. (DTS)

London, Berita Buana

Sumber: BERITA BUANA (16/11/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 231-232.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.