PRESIDEN TERIMA KUNJUNGAN 150 DOKTER UI DI TAPOS

PRESIDEN TERIMA KUNJUNGAN 150 DOKTER UI DI TAPOS

 

 

Presiden Soeharto, Minggu pagi kemarin di Peternakan Tapos, Bogor Jabar menerima kunjungan sekitar 150 dokter lulusan Fakultas Kedokteran UI tahun 1961 yang sedang menyelenggarakan reuni di Jakarta.

Ketika menerima kunjungan para dokter itu, Presiden Soeharto menyatakan penghargaannya atas perhatian para dokter itu yang mau mengunjungi peternakan Tapos. Sebab, menurut Presiden, seorang dokter bukan semata-mata menolong orang sakit tetapi harus mampu menjadi panutan bagi masyarakat lingkungan mereka.

Umumnya masyarakat dan bangsa Indonesia sangat menghargai nasehat dari orang-orang yang dianggap memiliki pemikiran dan wawasan yang luas, seperti para dokter. Berpangkal dari itulah, setiap dokter harus membekali diri dengan bidang ilmu lainnya, sehingga mampu memberikan buah pikiran dan nasihat terhadap rakyat Indonesia.

Silang

Menurut Presiden, sekitar 85% penduduk Indonesia berdomisili di desa, maka pemerintah perlu memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Para petani di samping menggarap lahan yang semakin hari kian berkurang, seharusnya melakukan kegiatan lain seperti kegiatan peternakan dan perikanan.

Oleh karena itu, di lokasi pembibitan Tapos, dilaksanakan berbagai persilangan temak dengan mengawinkan hewan dalam negeri dengan hewan yang didatangkan dari luar. Melalui perkawinan silang ini diharapkan menghasilkan bibit unggul lebih baik dari ternak yang selama ini diusahakan masyarakat Indonesia.

Ternak yang dihasilkan dari Tapos, akan diteruskan ke masyarakat. Bahkan sekarang ini sudah banyak yang disalurkan melalui jalur bantuan Presiden ke daerah-daerah.

Di atas tanah seluas ratusan hektar bekas perkebunan yang diusahakan melalui hak guna usaha saat ini terdapat sekitar 700 bibit hasil perkawinan silang ternak, seperti sapi dan domba.

Di lokasi itu pula dibuka areal tanaman rumput, jagung hibrida, kayu manis, dan lamtorogung yang semua merupakan percobaan yang akan diteruskan ke masyarakat. Sejak bulan Juli lalu dipelihara 5000 ekor lele. (RA)

 

 

Jakarta. Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (15/09/86)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 605-606.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.