BADAN KERDJASAMA KESATUAN AKSI MENUNTUT HASIL KOMISI IV DIUMUMKAN [1]
Djakarta, Kompas
Badan Kerdjasama Kesatuan Aksi jang terdiri dari KAPPI, KAPI, KASI, KAGI, KAWI, KAPNI dan Laskar AR Hakim dalam pernjataannja Senin kemarin mengeluarkan tuntutannja agar hasil2 Komisi IV segera diumumkan supaja diketahui masjarakat dan agar Pemerintah dengan resmi dan terbuka menjatakan sikap dan pendiriannja jang tegas terhadap saran2 Komisi IV serta betindak setjara konsekwen.
Mereka menjatakan pula dalam tuntutan bahwa generasi muda sudah tidak sabar lagi dengan djandji2 dan djangan tunggu sampai keadaan lebih parah lagi sehingga orang sama sekali kehilangan kepertjajaan akan kesanggupan dan kemampuan pemerintah untuk bertindak.
Pernjataan tersebut disampaikan berdasarkan pertimbangan bahwa Pemerintah setjara serius sedang melaksanakan peningkatan taraf kehidupan rakjat jang lajak. Semua orang tahu korupsi adalah musuh utama jang djustru menghantjurkan kehidupan.
Badan Kerdjasama Kesatuan2 Aksi berpendapat bahwa korupsi sudah bertambah meluas dan merajalela djustru setelah Orde Baru. Tapi menolak dengan tegas pendapat bahwa korupsi sudah merupakan kebudajaan di Indonesia. Sebab kalau itu benar maka tidak perlu lagi kita bitjarakan tentang pemberantasan korupsi. Korupsi hanja terdapat pada para penguasa (pedjabat).
Sudah tjukup usaha2 jang bersifat studi atau temporer seperti Task Force UD, TPK dan terakhir Komisi IV. Kini jang diperlukan adalah tindakan konkrit jang bukan pamer. Pernjataan tersebut ditandatangani oleh pemimpin Kesatuan2 Aksi masing2 Darlis Zakaria, A. Muas, Adnan Bujung Nasution SH, Rindorindo, Nj. Jusra Lubis, Rachmat Wiriasudarmo dan Fahmi Idris. (DTS)
Sumber: KOMPAS (06/07/1970)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 470.