BEKAS KETUA UMUM MASJUMI: PRAWOTO MANGKUSASMITO MENINGGAL [1]
Djakarta, Indonesia Raya
Prawoto Mangkusasmito, soerang pemimpin politik Islam jang terkemuka, meninggal dunia di Banjuwangi kemarin dinihari, Djumat djam 02:00 dan direntjanakan dikebumikan siang ini djam 13.00 di Djakarta sesudah diistirahatkan tadi malam di rumahnja di djl. Kertosono 4. Menurut rentjana pemakaman akan berlangsung di Blok P Kebajoran. Ia meninggal dlm usia 60 tahun, karena apa jang digambarkan keluarganja sakit mendadak.
Almarhum adalah bekas Ketua Umum Partai Masjumi jang militan dalam menentang politik bekas Presiden Soekarno almarhum.
Empat setengah tahun (1962-1966) ia pernah ditahan di masa rejim Sukarno, sesudah partainja diperintahkan oleh Sukarno supaja dibubarkan.
Ditahun2 terachir sesudah pembebasan dari tahanan ia aktif kembali turut serta membangun Partai Muslimin Indonesia dan kini dipandang sebagai salah seorang “sesepuhnja” disamping beberapa tokoh Masjumi lainnja.
Djenazahnja kemarin pagi dibawa dengan mobil dari Banjuwangi, dimana ia telah mengadakan tjeramah untuk masjarakat Islam sebelum achir hayatnya, menudju Surabaya dan dari sana diterbangkan oleh udara AURI ke Djakarta dan akan dimakamkan di Kemajoran Blok P. Almarhum meninggalkan Jakarta hari Rabu jl untuk melakukan perdjalanan di daerah2 Djawa Tengah, tampaknja dalam rangka mengemong pengikut2 politiknya dikalangan masjarakat Islam.
“Ia memang sering diminta untuk memberikan tjeramah2”, kata seorang anggota keluarganja. “Achir ini almarhum tampak kelelahan karena banjak kerdja dan masih sakit darah tingginja tambah buruk”, demikian didjelaskan kepada IR.
Riwajat Hidup Alamarhum
Almarhum dilahirkan di desa Tirto, Grabag Magelang pada tanggal 4 Djanuari 1916. Pendidikan MULO dan atas diselesaikan di Jogjakarta dan meneruskan di RHS Djakarta sampai tingkat IV.
Sedjak di Jogja almarhum aktif dalam Jong Islamiten Bond dan ketika di Djakarta mendjadi ketua Studenten dalam Studio Club dan mendjadi anggauta Partai Sjarikat Islam Indonesia (PSII).
Ketika partai Masjumi didirikan pada tahun 1945, almarhum mendjadi aktivis partai itu dan mendjadi ketua umum pada tahun 1959 sampai dibubarkannja oleh Sukarno pada tahun 1960.
Djabatan2 jang pernah dipegangnja sedjak proklamasi adalah wakil ketua Badan Pekerdja KNIP, Anggauta Pemerintah Darurat Republik Indonesia untuk Pulau Djawa bersama – sama dengan IJ. Kasimo fraksi Masjumi dalam DPR dan wakil ketua kosntitusinja sampai dibubarkannja lembaga itu pada tahun 1959. Dalam kabinet Wilopo – Prawoto tahun 1952-1953, almarhum mendjadi Wakil Perdana Menteri.
Perjataan Ketua Umum Partai Muslimin
Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia di Djakarta H. Djarnawi Hadikusumo menjatakan kepergian Prawoto sebagai satu kehilangan jang besar dan duka nestapa jang mendalam djustru setelah meninggalnja beberapa pemimpin Islam lainnja.
Dikatakan kepada IR kemarin pagi, bahwa Prawoto adalah salah seorang pemimpin keluarga Bulan Bintang dan umat Islam jang selalu memikirkan pertumbuhan kader2 pemimpin.
“Prawoto jang meninggal ketika sedang menjalankan tugas untuk membina ummat Islam di Banjuwangi”, kata Djamawi. “Saja anggap baginja sendiri mernpakan chusnul chotimah (amal kebaikan terachir sebelum meninggal) sebab ia meninggal ketika sedang mendjalankan tugas mulja”.
Djarnawi jang menjatakan terkedjut dan terharu mendengarkan berita ini, atas nama pimpinan pusat Partai Muslimin serta seluruh tjabang bersama keluarga mereka mendoakan kehadirat Illahi, semoga amalnja diterima oleh Allah dan keluarganja jang ditinggalkan dikaruniai kesabaran serta tawakal. (12.01). (DTS)
Sumber: INDONESIA RAYA (12/12/1970)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 616-618.